Klikseleb.com - Nama Zara Adhisty jadi sorotan. Hebohnya video ciuman dengan Niko Al Hakim Alias Okin, membuat Zara Adhisty jadi bulan-bulanan di dunia maya.
Tak hanya kali ini Zara Adhisty dibully. Sebelumnya ia sempat menghilang setelah videonya dengan sang kekasih, Zaki Pohan membuat heboh.
Tampil saat menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Putri Tanjung, mantan member JKT48 ini menceritakan perjalanan karirnya dan pengalamannya yang kerap mendapat perundungan atau bullying.
Baca Juga: Pasca Heboh Video Cium Zara Adhisty, Intip Sederet Wanita di Sekeliling Niko Al Hakim alias Okin
Zara mengaku pernah menjadi sasaran hujatan netizen setelah ditunjuk sebagai center untuk sebuah proyek lagu dalam group musiknya.
Pasalnya, saat itu dirinya terbilang masih junior dalam gruupnya.
Ia mengaku perundungan yang didapatnya bahkan sempat membuatnya terpuruk.
Baca Juga: Alvin Faiz Klarifikasi Kabar Gunakan Uang Pesantren untuk Foya-foya
"Sebenernya banyak kak. Proses dari aku masih di idol grup kemarin. Aku ditunjuk sebagai center di sebuah lagu, tapi ketika aku jadi center aku dapetnya bullyan. Karena aku junior tapi udah jadi center. 'Kok gue gak diterima ya, kok malah gini'. Itu namanya down banget apalagi aku masih kecil juga belum bisa berpikiran luas," ujar Adhisty Zara dilansir dari kanal YouTube CXO Media.
Meski sempat terpuruk, Zara mengaku tak mau lama-lama bersedih.
Ia berusaha bangkit dan menganggap itu semua sebagai acuan untuk bekerja keras lebih baik lagi.
Baca Juga: Kata-kata Adalah Doa, Komentar Zara di Tiktok Rachel Vennya Terwujud di 2021
Tak mau lama-lama bersedih, Zara mengaku semakin semangat untuk membuktikan bahwa dirinya layak berada di posisi tersebut.
"Tapi akhirnya aku bangkit lagi. Aku percaya justru dengan hujatan itu aku bisa, dan aku itu layak," ujarnya.
Meniti karir di dunia hiburan sampai menjadi populer hingga sekarang diakui bintang film Keluarga Cemara ini tidaklah mudah.
Beruntung ia memiliki keluarga yang selalu pengertian dan mendukungnya, meski berada di dalam kondisi buruk sekalipun.
Saat dirinya terpuruk, ia mengungkapkan selalu mengingat pesan sang ibunda yang mengatakan bahwa merasa terpuruk adalah proses untuk mencapai tujuan.
"Beruntungnya aku punya orang tua yang pengertian. Yang pasti mama bilang jangan pernah ngerasa puas, harus selalu nginjek tanah, gak ada yang gak mungkin, gak ada yang gak mungkin. Kalau kita down itu bagian dari sebuah proses, gak mungkin kita sampai tujuan mulus-mulus aja," ungkap Zara. ***