..Klikseleb.com – Nama Ustadz Yahya Waloni menjadi sorotan public ketika dirinya dimasukkan ke dalam penjara, karena ujaran kebencian.
Ustadz Yahya Waloni kerap membuat geram banyak orang, karena mereka menilai ceramah sang Ustadz terlalu keras hingga menyinggung agama lain.
Bahkan tak jarang Ustadz Yahya Waloni mendapat kecaman sampai akhirnya ia pun terjerat kasus ujaran kebencian, dan terpaksa mendekam di dalam penjara selama lima bulan.
Kini Ustadz Yahya Waloni sudah dapat menghirup udara bebas, ia diundang ke acara Podcast Close The Door yang dipandu oleh Deddy Corbuzier.
Dalam acara tersebut public dibuat heran dengan perubahan sikap sang Ustadz, karena kini Ustadz Yahya Waloni tampak lebih toleransi terhadap agama lain.
Bahkan Deddy Corbuzier dibuat takjub oleh Ustadz Yahya Waloni, karena dirinya mengakui kesalahannya, dan ia mengatakan bahwa ceramahnya yang keras tersebut merupakan suatu kesalahan.
Ustadz Yahya Waloni menuturkan bahwa dirinya terus merenungi segala kesalahannya selama berada di penjara, ia memikirkan ceramah yang membuat dirinya harus mendekam di penjara.
Ustadz Yahya Waloni pun mengakui kekeliruannya, ia menyadari bahwa dirinya tidak semestinya seperti itu.
“Saya keliru besar sekali, saya tidak boleh begitu sebenarnya, saya pun merenung di dalam penjara,” ucap Ustadz Yahya Waloni kepada Deddy Corbuzier.
Uniknya Ustadz Yahya Waloni mengungkapkan, bahwa dirinya menyadari kesalahannya tersebut justru karena kebaikan-kebaikan yang ia terima, dari orang yang beragama Kristen selama di penjara.
“Bagaimana saya tidak sadar di dalam penjara yang datang ke saya bawa makanan orang Kristen,” ucap Ustadz Yahya Waloni sambil tertawa.
Bahkan diakui Ustadz Yahya Waloni yang mencuci baju dirinya itu orang Flores, mereka tidak meributkan permasalahan Ustadz Yahya Waloni, mereka hanya berbicara mengenai persidangan.
“Orang Kristen itu yang bikin baju saya, cuci baju saya orang Flores, orang Timur, tidak ada rebut, ngobrol kita tentang persidangan,” ucap Ustadz Yahya Waloni.
Ustadz Yahya Waloni pun menyampaikan pesannya kepada para pendakwah lainnya, untuk dapat mengambil pelajaran dari dirinya dan tidak melakukan kesalahan yang sama seperti dirinya.***