Klikseleb.com – Fakarich, guru trading Indra Kenz dijemput paksa oleh Bareskrim.
Penangkapan Fakarich ini juga terkait kasus dugaan penipuan dengan trading binary option.
Indra Kenz yang sebelumnya telah ditahan pihak berwajib dan kini penyidikan mengarah ke Fakarich.
Beberapa bulan belakangan ini pihak Bareskrim memang sedang menertibkan berbagai aplikasi trading illegal yang beredar di masyarakat dan affiliatornya, termasuk Indra Kenz.
Nama Fakarich jadi perhatian sejak Indra Kenz diresmikan sebagai tersangka.
Dilansir dari Pikiran Rakyat Depok dalam artikel berjudul “Profil Lengkap Fakarich, Guru Afiliator Binary Option Indra Kenz, Pernah Bercita-cita Menjadi Walikota Medan”, penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri dikabarkan akan menjemput paksa Fakar Suhartami Pratama alias Fakarich hari ini.
Fakarich diketahui telah mangkir dalam dua kali pemanggilan sebelumnya, yaitu pada Senin, 21 Maret 2022 dan Senin, 28 Maret 2022.
Fakarich akan diperiksa untuk mendalami perannya di Binomo dan dugaan keterlibatan membantu Indra Kenz menghilangkan barang bukti.
Fakarich memiliki nama asli Fakar Suhartami Pratama.
Pria kelahiran Medan pada13 Juli 1991 ini diketahui menjadi guru trading Indra Kenz.
Fakarich menempuh pendidikan di Unimed Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.
Fakarich adalah sosok pria sederhana dengan seorang ibu yang bekerja sebagai pedagang lontong sebelum dirinya terjun ke dunia trading.
Fakarich mengaku sempat melakoni beberapa pekerjaan seperti buruh cuci piring, office boy dan bahkan pernah jualan keripik.
Fakarich menjadi kaya dan terkenal sejak dirinya bermain trading, dirinya juga sempat bercita-cita sebagai Walikota Medan.
Indra Kenz menyebut sosok Fakarich sebagai gurunya di dunia trading yang membuatnya sukses di usia sangat muda.
Saat ini dirinya terseret kasus binary option, yang mana saat ini Indra Kenz telah menjadi tersangka dan ditahan pihak kepolisian.
Demikian profil lengkap Fakarich, guru binary option Indra Kenz, yang sempat bercita-cita menjadi Walikota Medan.***(Iis Suwandi/PR Depok)