Network
Klikseleb.com - Pengakuan suami Nindy, Askara Harsono yang mencari ketenangan pada narkoba sungguh mengejutkan. Benarkah Askara Harsono stres berat karena ada masalah rumah tangga?
Sosok suami tampan sekaligus mapan, rasanya mustahil hidup Askara cari ketenangan pada narkoba. Sudah setahun gunakan barang haram, benarkah Askara ada masalah rumah tangga?
Baca Juga: Akhirnya Nindy Buka Suara Soal Kasus Narkoba Suami, Wajah Tersenyum Hati Menangis?
Sembilan tahun lebih menikah, rumah tangga Nindy dan suami terlihat baik-baik saja. Apakah Askara memendam masalah berat hingga cari ketenangan di narkoba?
Jalani pemeriksaan tes urine, hasilnya suami Nindy, Askara Harsono dinyatakan positif amphetamin dan metaphetamin.
Baca Juga: Duh, Nindy Hapus Foto dan Unfollow Akun IG Pasca Suami Ditangkap Polisi Atas Dugaan Kasus Narkoba
Saat rilis perkara, pihak Kepolisian juga menyatakan bahwa suami Nindy telah menggunakan narkoba sejak setahun terakhir.
“Menurut pengakuannya, APH pakai satu tahun belakangan ini,” ungkap Kombes Pol Ady Wibodo selaku Kapolres Metro Jakarta Barat di kantornya dalam tayangan Selebriti Expose 13 Januari 2021.
Baca Juga: Sinopsis Dari Jendela SMP Rabu 13 Januari 2021: Wulan Halusinasi Joko, Billy Mirip Joko Bikin Baper
Ketika ditanyakan langsung oleh Kapolres Jakarta Barat di depan awak media saat rilis perkara.
Mengejutkannya suami Nindy, Askara Harsono mengaku konsumsi barang haram demi mendapat ketenangan.
Baca Juga: Akhirnya Rey Bong Kembali Syuting Dari Jendela SMP, Joko is Back!
“Iya, buat ketenangan," ucap Askara saat rilis perkara di depan media.
"Untuk tenang karena beliau banyak permasalajan jadi pakai barang," imbuh
Kombes Pol Ady Wibodo.
Kenakan baju tahanan hijau dengan tangan terborgol. Askara Harsono tampak pasrah dan menunduk malu.
Lebih lanjut pihak Kepolisian memaparkan bila suami Nindy dapatkan barang haram itu dari kawannya yang tinggal di Sydney, Australia.
Atas kasus narkoba yang menjerat, suamj Nindy terancam dijerat Pasal 127 ayat 1 huruf a, UU 35 tahun 2009 tentang narkotika dan pasal 62 terkait psikotropika, dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun dan denda RP100 juta.***
