Terlebih lagi, sang putri sulung kerap jadi teman diskusinya.
"Cuma ya gimana ya namanya anak. Soalnya aku nggak akan lihat lagi. Biasanya bangun pagi selalu ada Aurel. Berisik dia kalau di rumah. Kalau diskusi, dia itu yang berani debat sama aku. Apa pun yang dia nggak suka, dia bisa ngomong. Kalau Azriel kadang-kadang masih nggak," ujar Anang Hermansyah.
"Jadi aku (kehilangan)," tuturnya dengan ekspresi sedih."*** (Puput Akad Ningtyas Pratiwi/Pikiran-Rakyat.com)