Akhirnya Muncul Setelah Bebas dari Penjara, Ini Ketakutan Terbesar Lidya Pratiwi

Klikseleb - Divonis 14 tahun penjara terkait kasus pembunuhan, Lidya Pratiwi yang sudah menghirup udara bebas akhirnya muncul.

Kemunculannya memang dinanti banyak pihak, namun mengapa Lidya baru berani menampakkan diri sekarang?

Bukan tanpa alasan, Lidya rupanya diselimuti perasaan takut saat muncul di hadapan kamera media. Ia seolah masih merasakan trauma mendalam pasca dipenjara karena kasus pembunuhan.

Baca Juga: Trending Uang Baru Rp75 Ribu Bisa 'Bernyanyi', Youtuber Arief Muhammad Langsung Uji Coba

"Ketakutan terbesarku saat itu ya bagaimana tanggapan masyarakat. Itu pertama. Kedua, apa lagi nih kalau tiba-tiba ada tayangan keluar, apa lagi yang mau ditimpakan? Apapun yang menurut masyarakat ingin menujuk ke aku, itu ketakutan aku," ungkap Lidya kepada tim klikseleb.com.

"Ketakukan terbesarku itu adalah orang-orang tidak mau mencari tahu keadaan sebenarnya, itu saja. Kalau orang mau tahu, cari keadaan sebenarnya aku siap. Tapi ketika orang lebih aman menyalahkan sosok yang dikenal, itu beban buat aku," sambungnya.

Bertahun-tahun terkurung di jeruji besi, Lidya memang harus menjalani hari-hari yang sangat berat. Bahkan setelah bebas, beban berat masih ia pikul karena kesan negatif sebagai seorang pembunuh melekat pada dirinya.

Baca Juga: Dituntut JPU 3 Tahun Penjara, Lucinta Luna Nangis-Nangis di Persidangan

"Iya itu dilema tersendiri sih, itu dilema aku selama sekian tahun berjalan ini ya. Di satu sisi aku tidak mau berbohong kepada orang-orang mau dijelasin gimana maunya yang sudah mereka tahu menyalahi seseorang. Kadang aku pilih menghindar karena tahu aku nggak punya cukup waktu bicara sama mereka supaya nggak menjadi bahan omongan," jelasnya.

Maka diam dan bersembunyi adalah pilihan terbaik menurut Lidya. Di satu sisi, Lidya juga mengaku kehilangan rasa percaya termasuk terhadap keluarga.

Baca Juga: Nathalie Holscher dan Sule Semakin Dekat : Disebut Sebagai Calon Mama Baru

"Pada saat di luar itu ya serba gimana ya, serba takut ketemu orang, apakah orang ini bisa saya percaya atau nggak. Karena semua orang tahu apa yang menimpa aku dan siapa penyebabnya. Ketika lingkungan teraman justru menghancurkan, itu kepercyaaan aku ke semua oanrg sulit karena keluarga adalah lingkunban pertama. Tapi aku jatuh karena mereka, rasa trauma itu luar biasa," tandasnya.***