Network
Klikseleb.com - Aksi Awkarin yang mencuri karya seni milik seniman demi kebutuhan konten memang tak terjadi hanya sekali.
Komika Ernest Prakasa geram dengan sikap Awkarin yang tak hargai karya orang lain. Bahkan Ernest sengaja me-retweet cuitan dari seniman Hallie Bateman yang karyanya dicomot Awkarin.
Baca Juga: OMG!! Awkarin Terciduk Nyolong Karya Orang Lain Demi Konten Bareng Pacar
"Awkarin go internasional karna (lagi-lagi) mencuri karya orang lain untuk dijadikan konten. Keren banget, " sindir Ernest Prakasa di akun Twitter @ernestprakasa sambil tunjukkan cuitan seniman Hallie Bateman pada Rabu, 7 Oktober 2020.
Pria yang juga berprofesi sebagai sutradara itu tak peduli soal melakukan apapun demi konten. Namun bila sudah mencuri karya orang lain. Ernest akan murka dan tidak terima.
Baca Juga: Heboh Cuitan Desta di Twitter, Diduga Sindir Pendukung dan Penolak UU Cipta Kerja
Maka ketika Awkarin melakukan aksi mencomot karya orang lain demi kontennya yang memiliki jutaan pengikut. Ernest protes keras.
"Konten alay, settingan, prank, drama lebay? Silakan aja lah selama ga jahatin orang. Namanya juga showbiz. Tapi kalo konten nyolong, gw bakal ributin terus-terusan. Itu janji gw," terang Ernest.
Ernest merasa perlu memberikan edukasi mengenai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) pada masyarakat.
Baca Juga: Setelah Adjie Notonegoro Masuk Kristen, Anak dan Keluarga Ikuti Jejaknya
Maka ketika Awkarin melanggar batas berkarya dengan mencuri maka Ernest perlu memberi peringatan.
Ernest tak habis pikir Awkarin yang mencari nafkah di industri kreatif dan berpacaran dengan anak menteri Wishnutama justru mencuri karya orang lain.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Disahkan, 5 Publik Figur Beri Sorotan, Ada Awkarin dan Bintang Emon
"Kita punya PR besar untuk edukasi soal Hak Atas Kekayaan Intelektual. Public figure harusnya ikut berjuang bersama, bukan malah ikut jadi pelaku pelanggaran," imbuh pria keturunan Tionghoa itu.
"Apalagi yang cari nafkah di bidang industri kreatif. Apalagi yang berteman sama anaknya Menteri Ekonomi Kreatif," pungkas Ernest.***
