Kabar Alkohol 70 Persen Membunuh Virus Corona, Tito Karnavian: Orangnya Juga Wafat

27 September 2020, 00:06 WIB
/

 

Klikseleb - Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya merusak tatanan kehidupan secara fisik saja, tapi juga mempengaruhi mental masyarakat.

Penularan Covid-19 melalui percikam cairan tubuh menyebabkan interaksi sosial masyarakat terpaksa harus dibatasi.

Penerapan protokol kesehatan membuat jarak antar warga tak lagi dekat, bahkan berkumpul bersama tak lagi ada.

Tidak hanya kondisi kehidupan masyarakat saja yang terganggu, resesi ekonomi pun membayangi. Sektor bisnis menurun, pendapatan warga berkurang, badan usaha kecil banyak tak mampu bertahan.

Baca Juga: Akrab Banget, Intip Keseruan Saat Siwon Choi Reunian dengan Agnez Mo dan Raffi Ahmad

Kondisi yang serba terbatasi, sulit, menuntut setiap orang untuk memiliki mental yang kuat, menjaga pikiran agar tetap waras.

Dalam situasi pandemi yang belum jelas kapan akan berakhir ini, publikharus benar-benar pintar memutar otak agar tetap bisa bertahan.

Salah satunya bisa menyaring informasi yang benar dan akurat terkait penyebaran dan pencegahan virus Covid-19.

Belum lama ini, beredar kabar jika minuman beralkohol dapat membunuh virus Covid-19 di dalam tubuh.

Mendengar hal itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan juga WHO dengan tegas membantah dan memberikan peringatan.

Dikutip Zonajakarta.com dari Galamedia dalam artikel berjudul "Minum Alkohol 70 Persen Mampu Bunuh Covid-19? Tito Karnavian: Virus Mati tapi Orangnya juga Wafat", Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan minuman beralkohol dengan berbagai jenis dan mereknya tak bisa membunuh virus tersebut.

Pasalnya, minuman alkohol berbagai merek di pasaran tak memiliki kandungan alkohol sampai 70 persen sebagai acuan standar untuk membunuh virus tersebut.

"Ada yang tanya bagaimana dengan minum minuman beralkohol? Bir itu hanya 5 persen alkoholnya, enggak mematikan; wine itu 15-20 persen, anggur itu enggak mematikan; di Sulawesi ada merek Cap Tikus 40 persenan itu nggakmematikan," kata Tito dalam acara Rapat Koordinasi Camat Se-Indonesia yang disiarkan di kanal Youtube Kemendagri RI, Rabu 23 September 2020.

Menurutnya, komponen lemak dalam sel Virus Corona tak mampu bertahan dengan alkohol yang memiliki kandungan di atas 70 persen.

Karena itu, ia menyarankan masyarakat untuk menggunakan dan membawa hand sanitizer yang mengandung alkohol 70 persen.

Baca Juga: Intip Kado Keren Taylor Swift dan Donatella Versace untuk Anak Gigi Hadid

"Lemak (corona) tidak kuat dengan alkohol di atas 70 persen. Maka ada hand sanitizer, buat tangan saja," kata Tito.

Meski demikian, ia menegaskan alkohol 70 persen juga tak diperbolehkan untuk diminum langsung oleh manusia.

"Kalau alkohol 70 persen itu diminum gimana? Ya virusnya memang mati, tapi orangnya juga wafat. Karena manusia tidak bisa minum 70 persen. Spiritus itu," selorohnya.

Tito juga mewanti-wanti masyarakat maupun pemerintah daerah setempat tak terlena dengan kategori zona hijau penularan Covid-19.

Ia meminta agar masyarakat di zona hijau waspada karena virus corona memiliki daya penularan yang cepat.

"Karena Covid punya kekuatan kecepatan penularan yang sangat tinggi. Karena virus ini, masuk lewat sistem pernafasan, sistem yang paling aktif dalam sistem kita. Kalau sistem pernafasan satu jam kita tahan, kita ga kuat," kata Tito.

Diketahui, banyak orang yang mempercayai bila minuman beralkohol mampu membunuh Virus Corona.

Alhasil, penyalahgunaan tersebut justru memakan banyak korban jiwa di beberapa negara di dunia.

Baca Juga: Ramos Horta Hampir Tertembak Mati di Timor Leste, Militer Berjaga Penuh

Di Iran misalnya dilaporkan 700 orang meninggal dunia setelah mengonsumsi alkohol yang tercemar metanol, dengan alasan bisa mencegah dan menyembuhkan dari infeksi corona.

Hal senada juga disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menulis laporan terkait meminum alkohol dapat membuat gejala virus corona lebih buruk bagi pasien karena dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

“Alkohol diketahui berbahaya bagi kesehatan secara umum, dan dipahami dengan baik untuk meningkatkan risiko cedera dan kekerasan, termasuk kekerasan pasangan intim, dan dapat menyebabkan keracunan alkohol," tulis WHO dalam pernyatannya, seperti dikutip Zonajakarta.com dari Mirror via Pikiran-Rakyat.com. ***

Editor: Vina

Sumber: Galamedia Zona Jakarta Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler