Teka-Teki Ramalan Jayabaya untuk Indonesia 2021, Banyak Orang Menjual Ilmu dan Muncul Banyak Penipu?

- 3 Januari 2021, 15:06 WIB
Ramalan Jayabaya 2021, Kutukan Tahun Suryo Banyak Terjadi Kejahatan di Indonesia
Ramalan Jayabaya 2021, Kutukan Tahun Suryo Banyak Terjadi Kejahatan di Indonesia /Willgard Krause

Klikseleb.com - Lembaran tahun 2021 telah terbentang. Berbagai prediksi dan ramalan bermunculan di tahun ganjil ini, termasuk versi Jayabaya.

Ya, Prabu Jayabaya merupakan sosok ternama yang tersohor dengan segala ramalan yang dianggap masih relevan di tahun ganjil 2021.

Meskipun, ramalan Jayabaya sendiri usianya sudah mencapai ratusan tahun, yakni tertulis sejak abad XII saat dituliskan.

Terawangan dan ramalan Jayabaya di masa lalu atas kejadian di tahun 2021 tentu boleh dipercaya, boleh juga tidak.

Namun banyak pihak menyebut bahwa ramalan Jayabaya disebut-sebut akurat dan sudah banyak yang terbukti.

Dikutip dari Lingkar Madiun dalam artikel berjudul Misteri Ramalan Jayabaya Tahun Ganjil 2021, Waduh! Bakal Banyak Penipu dan Orang Menjual Ilmu?

Sangat menarik memang, pasalnya ramalan tersebut dipercaya memiliki akurasi dan ketepatan tersendiri.

Prabu Jayabaya telah menyebutkan bahwa di tahun 2021 akan masuk dalam zaman Kalasuroto yang berarti zaman halus, dimana di tanah Jawa banyak orang-orang yang manis budinya dan lemah lembut.

Lantas, benarkah gambaran ramalan Jayabaya akan relevan terjadi di tahun 2021?

Berikut kamu bisa simak sebagian ramalan dari Jayabaya beserta artinya!
Akeh djandji ora ditetepi
Akeh wong wani melanggar sumpahe dhewe

Artinya: Banyak janji tidak ditepati, banyak orang yang berani melanggar sumpah sendiri.

Menungsa padha seneng njalah
Ora ngindhahake hukum Allah
Barang djahat diangkat-angkat
Barang sutji dibentji

Artinya: Manusia senang menempuh jalan hidup yang salah dan tidak mengindahkan hukum Allah. Kejahatan dipuja, kesucian dibenci.

Akeh menungsa mung ngutamakake dhuwit. Lali kamanungsan. Lali kebetjikan. Lali sanak lali kadang

Artinya: Banyak manusia yang hanya mengutamakan uang, melupakan perikemanusiaan, melupakan peri kebaikan. Lupa sanak, lupa saudara.

Ukuman Ratu ora adil
Akeh pangkat sing djahat lan djadjil
Akeh kelakuan sing gandjil
Wong apik-apik padha kepentjil

Artinya: Hukuman yang dijatuhkan Raja atau pemimpin tidak adil, orang berpangkat banyak yang jahat dan jahil, banyak pula perbuatan ganjil yang dilakukan manusia, sehingga orang yang baik-baik malah jadi terkucilkan.

Akeh wong njambutgawe apik-apik
Pada krasa isin, luwih utama ngapusi
Wegah njambutgawe, kepengin urip mewah
Ngumbar napsu angkara murka
Nggedekake duraka

Artinya: Banyak orang yang malu dengan pekerjaan yang baik-baik (halal), mereka lebih senang menipu. Segan bekerja, ingin hidup mewah, mengumbar nafsu angkara murka dan memperbesar perbuatan durhaka.

Wong bener thenger-thenger
Wong salah bungah-bungah
Wong apik ditampik-tampik
Wong djahat munggah pangkat

Artinya: Orang yang benar termangu-mangu kebingungan, orang yang salah justru bergembira ria, orang yang baik-baik ditolak kehadirannya, orang yang jahat malah naik pangkat.

Wong agung kesinggung
Wong ala kepudja

Artinya: Orang-orang besar banyak yang dihujat, sedangkan orang jahat banyak dipuja. Bait ini melukiskan betapa banyak orang zaman sekarang seringsekali terkagum-kagum, bahkan memuja orang-orang yang salah.

Akeh wong ngedol ngelmu
Akeh wong ngaku-aku
Ndjabane putih djerone dadu
Ngakune sutji, naging sutjine palsu
Akeh budjuk akeh lodjo

Artinya: Banyak orang menjual ilmu (komersialisai keilmuan/mengobral gelar). Dari luar tampak putih tetapi dari dalam belang seperti dadu. Mengaku suci tetapi sucinya palsu. Banyak membujuk dan juga banyak melakukan lojo (upaya penipuan dengan omongan manis dan menarik hati).

Sing suwarane seru oleh pengaruh
Wong pinter diingar-inger
Wong ala diudja
Wong ngerti mangan ati

Artinya: Yang berani bersuara lantang, mendapatkan pengaruh dan dukungan. Yang pandai di geser-geser kedudukannya. Orang jahat dipuja. Orang yang mengerti malah bersusah hati (makan hati).

Akeh wong dakwa mendakwa
Tindake manungsa saja ketjiwa

Artinya: Banyak orang tuduh-menuduh. Perilaku manusia makin banyak yang mengecewakan.

Nah, itulah sebagian ramalan dari prabu Jayabaya, apakah menurut kamu kondisi  tersebut akan relevan di tahun 2021?

Semoga saja hal tersebut tidak benar adanya, melainkan hanya sekedar ramalan saja. Wallahu’alam bishawab.***(Ika Sholekhah Putri/LM)

Editor: Momska Anna

Sumber: Lingkar Madiun


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x