UPDATE RISET COVID-19 : Peneliti Ungkap Ada Orang-orang Yang Mungkin Kebal dari Covid-19

- 26 September 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi Covid-19 (Pixabay)
Ilustrasi Covid-19 (Pixabay) /

Klikseleb.com- Perkembangan riset covid-19 masih terus bermunculan.

Pasalnya sejak awal pandemi covid-19 ini merebak di dunia sejak Desember 2019 lalu, para peneliti tidak berhenti melakukan riset.

Dilansir dari Berita DIY, seorang profesor asal Brasil menemukan penelitian terbaru mengenai penyebaran virus Corona.

Hasil penelitian ini sungguh mengejutkan dan sama sekali tidak disangka sebelumnya.

Miguel Nicolelis, seorang profesor di Duke University Brasil memimpin peneliyia dan telah mengungkapkan hasil penelitiannya kepada publik.

Penelitian ini menganalisis hubungan antara penyebaran covid-19 dengan wabah demam berdarah dengue (DBD) di Brasil.

Fakta mengejutkan bahwa paparan penyakit demam berdarah oleh nyamuk dapat memberikan kekebalan terhadap covid-19.

Diungkap melalui Reuters, para peneliti membandingkan distribusi geografis kasus virus corona dengan penyebaran demam berdarah pada 2019 dan 2020. Hasilnya, di daerah yang sempat terjadi demam berdarah hebat pada 2019 dan 2020, kasus covid-19 malah sebaliknya.

Baca Juga: HEBOH! Wanita Berdarah Malaysia, Mengaku Mantan Istri ke-3 Ayah Atta Halilintar

Di daerah-daerah tersebut, tingkat infeksi virus corona lebih rendah. Begitu juga dengan pertumbuhan kasus yang tergolong lebih lambat.

"Temuan yang mencolok ini meningkatkan kemungkinan menarik dari reaktivitas silang imunologis antara serotype Flavivirus demam berdarah dan SARS-CoV-2," ungkap penelitian tersebut.

Menurut Miguel, jika hasil tersebut terbukti benar, ada kemungkinan bahwa infeksi demam berdarah dengue dapat meningkatkan kekebalan terhadap covid-19. Dengan kata lain, vaksin atau imunisasi demam berdarah yang manjur dan aman, dapat membuat penerimanya memiliki sejumlah tingkat perlindungan terhadap covid-19.

Lebih lanjut, Miguel mengungkap bahwa hasil dari penelitian ini sangatlah menarik dan berkaitan dengan penelitian sebelumnya.

Sebelumnya, ditemukan bahwa orang yang memiliki antibodi demam berdarah dalam darah mereka menunjukkan hasil positif palsu untuk antibodi covid-19. Padahal, orang-orang tersebut tidak pernah terinfeksi virus corona. Hal ini menunjukkan adanya interaksi imunologis antara demam berdarah dan covid-19.

Interaksi ini tentu sangat tak disangka karena kedua virus tersebut berasal dari keluarga yang berbeda.

Baca Juga: Optimis atau Asal Bicara? Ramos Horta Sebut Timor Leste Dapat Menjadi Dubai Kedua

Namun, Miguel menegaskan bahwa masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hubungan antara demam berdarah dan covid-19.

Saat ini, hasil penelitian Miguel dan timnya telah diterbitkan di MedRxiv dan akan diterbitkan sebagai jurnal ilmiah.

Penelitian tersebut menyoroti hubungan antara penularan, kematian, dan tingkat pertumbuhan covid-19 yang rendah dengan tingkat antibodi demam berdarah yang tinggi di Brasil.

Perlu diketahui, kasus covid-19 di Brasil berada di urutan ketiga tertinggi di dunia. Namun, di negara bagian seperti Paraná, Santa Catarina, Rio Grande do Sul, Mato Grosso do Sul, dan Minas Gerais pertumbuhan covid-19 sangat lambat.

Tahun lalu hingga awal tahun 2020, di negara-negara tersebut kasus demam berdarah tergolong tinggi dibanding negara bagian lain.

Selain di Brasil, tim peneliti juga menemukan fakta serupa di Amerika Latin, Asia, serta pulau-pulau di Pasifik dan Samudra Hindia.*** 

Editor: Tasia

Sumber: Berita DIY


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x