Indonesia Masuk Jurang Resesi, Nilai Tukar Rupiah Semakin Mengkhawatirkan

- 26 September 2020, 09:30 WIB
/

Klikseleb - Nasib perekonomian Indonesia semakin mengkhawatirkan pasca Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membuat pengumuman.

Seperti yang disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam artikel berjudul "Nilai Tukar Rupiah Makin Nyungsep Usai Ekonomi Indonesia Dinyatakan Masuk Jurang Resesi" di laman Portal Jember, nilai tukar rupiah kembali turun.

Baca Juga: Habis Larang Anjay Terbitlah Anjayani, Begini Lirik Lagu Terbaru Lutfi Agizal


Nilai tukar rupiah terkena dampak lantaran pada kuartal III 2020 Indonesia masuk ke jurang resesi.

"Kalau dilihat di kuartal I melambat di bawah 5 persen, kuartal II apalagi, dalam sekali. Kuartal III expect di kisaran -2,9 persen dan -1 persen, berarti sudah resesi," ungkap Febrio secara virtual pada Jumat, 25 September 2020.

Nasib rupiah kian anjok dibanding dolar Amerika Serikat dan mata uang global lainnya.

Tentu pemicunya adalah pandemi Covid-19 yang hingga kini belum bisa terkendali. Seperti diketahui, jumlah pasien positif corona setiap harinya semakin bertambah.

Baca Juga: Pejabat Daerah Gelar Dangdutan di Masa Corona, Hotman Paris : Oh My God

Sampai dengan pukul 14.35 WIB pada 25 September 2020, rupiah terdepresiasi sedalam -0,60 persen ke level Rp14.936 per dolar AS.

Beberapa menit sebelumnya, rupiah bahkan tumbang ke level terdalam di angka Rp14.942 per dolar AS.

Sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi pada artikel "Duarr..! Bak Disambar Geledek, Rupiah Ambruk Gak Karuan Gara-Gara Kemenkeu Bilang...", kinerja rupiah kian miris ketika ditekan oleh dolar Australia (-1,15 persen), poundsterling (-1,04 persen), dan euro (-0,73 persen).

Baca Juga: Merasa Diprovokasi Luhut Langsung Beri Teguran, Begini Reaksi Najwa Shihab

Ditambah lagi, secara bersamaan mata uang Asia menyerang rupiah dan menempatkan sang Garuda di posisi terbawah.

Per siang ini, rupiah memerah terhadap dolar Taiwan (-0,81 persen), yuan (-0,78 persen), baht (-0,77 persen), dolar Singapura (-0,70 persen), yen (-0,65 persen), dolar Hong Kong (-0,57 persen), ringgit (-0,56 persen), dan won (-0,47 persen).***

Editor: Vina

Sumber: Portal Jember Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x