Erick Tohir Nggak Happy jadi Menteri, Gaji Nombok dan Teman Berguguran

- 28 September 2020, 15:44 WIB
/

Klikseleb-Sejak 23 Oktober 2019 lalu, politikus sekaligus pengusaha Erick Thohir dipercaya menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia.

Pasca ramai baliho raksasa yang menuliskan Erick Tohir gagal. Kini pengusaha yang menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku tertekan menjalani jabatannya.

Dilantik sebagai Menteri BUMN pada 23 Oktober 2019 lalu, Erick Tohir secara mengejutkan berikan pengakuan ketidakbahagiaannya menjalani jabatan yang diberikan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Pancing Provokasi, Baliho Raksasa Bertuliskan #ERICKOUT Sudah Diturunkan

Dikutip dari Pikiran Rakyat dalam artikel bertajuk Mengaku Tak Bahagia Jadi Menteri, Erick Thohir: Teman Berguguran, Dibilang Jahat.

Erick Tohir sempat curhat dalam acara talk show Kick Andy pada Minggu, 27 September 2020 kemarin.

Pria yang pernah menjabat sebagai bos klub sepak bola Inter Milan itu rasakan beban berat yang harus dipikul para menteri.

Baca Juga: 6 Catatan Mengejutkan Konser Dangdut Viral di Tegal, Polisi Takut Bubarkan

Apalagi, Erick Tohir harus bekerja keras saat kondisi Tanah dilanda masa 
pandemi virus corona baru (Covid-19).

"Kalau dibilang sih enggak karena tekanan di sana sini. Ini jujur lah," ujar Erick.

Lebih lanjut Erick mengatakan bahwa gaji yang diterimanya tak sampai menyentuh angka Rp20 juta sebagai menteri. Sehingga dirinya kerap merasa nombok.

Pasalnya pemasukan bulanan ini sangat jauh dibandingkan saat dirinya menjadi pengusaha.

"Alhamdulillah (gaji) Rp 19 juta. Enggak ada (tunjangan). Kayaknya enggak saya saja, mayoritas menteri nombok," jelas Erick.

Baca Juga: Usai Disegel, Kafe Viral Bekasi Minta Maaf Bikin Kericuhan di Jejaring Sosial

Belum lagi Erick harus dibatasi berbagai aturan mengikat sebagai pejabat publik. Maka banyak teman-teman yang mulai menjauh dan memberikan cap buruk pada Erick Tohir

"Teman berguguran, dibilang jahat," kata Erick.

Meski kehidupannya sebagai Menteri BUMN sangat berliku namun Erick Tohir jabatan yang diterima adalah sebuah amanah. Sehingga tugas berat sekalipun harus dihadapinya.

Baca Juga: Potret Pernikahan Reza Bukan dengan Pendeta Wanita di Masa Corona

"Bahagia tidak bahagia kita harus compensate dengan hasil. Kalau hasilnya baik, insyaallah bahagia. Namun, kalau sudah suffer tidak ada hasil ya buang-buang waktu," ucap Erick.

Karena itu, dalam jabatannya saat ini, Erick menekankan bahwa transformasi perusahaan pelat merah adalah harga mati yang harus dicapai dan dijalankan untuk mencapai target yang diharapkan.

"Terbukti, dari 142 BUMN sekarang tinggal 41 BUMN dalam konsolidasi. Di mana ada tinggal 12 kluster dari 27 kluster," tuturnya.***

Editor: Momska Anna

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x