Kabar Gembira! Vaksin Covid-19 Sinovac dan Bio Farma Siap Produksi, Berapa Harganya?

- 28 September 2020, 19:18 WIB
/

 

Klikseleb.com - Covid-19 yang disebabkan oleh virus Corona menular melalui droplet atau percikan cairan tubuh seperti lendir dan air liur. Ahli biologi Villanova University pernah mencatat pada kasus SARS yang disebabkan oleh virus Corona pernah ditemukan adanya virus dalam kelenjar keringat pasien yang telah meninggal, namun keringat bukanlah sarana penyebaran virus.

Penularan Covid-19 tidak terjadi melalui keringat, kecuali bila terjadi luka yang terbuka atau tubuh terkena percikan air liur sehingga virus menyebar dalam keringat.

Baca Juga: Pengalaman Acha Septriasa Dikarantina, Saat Pulang Bawa Gelang Kebebasan

Baca Juga: Menekan Penularan Covid-19, Jokowi Serukan Mini Lockdown


Senada yang dikemukakan oleh Centers for Disease Control and Prevention bahwa virus Corona menular melalui tetesan pernafasan orang yang terinfeksi melalui batuk dan bersin atau permukaan yang terkena percikan tersebut.

World Health Organization (WHO) juga menambahkan bahwa seseorang dapat terinfeksi melalui kontak fisik langsung dengan pasien dan menyentuh bagian mata, hidung, mulut atau menghirup napas orang yang terinfeksi.

Sehingga jaga jarak atau social distancing menjadi langkah penting guna mencegah penularan Covid-19.

Tidak cukup hanya jaga jarak, vaksin untuk penyembuhan Covid-19 menjadi harapan dalam menghentikan pandemi, sehingga farmasi seluruh dunia berlomba-lomba membuat vaksin yang efektif untuk melawan keganasan virus Corona.

Baca Juga: Positif Covid-19 Menolak Dikarantina, Wanita Ini Seret Nama Pasha

Pemerintah pusat memberikan kabar gembira perihal perkembangan uji klini vaksin Covid-19. Melalui Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, sejauh ini tak ada laporan relawan yang merasakan efek samping berat dari uji klinis fase III vaksin COVID-19 yang dikembangkan Sinovac dan PT Bio Farma Persero.

"Laporan yang diterima sampai saat ini uji klinis berjalan dengan lancar dan tidak diperoleh laporan efek yang berat. Jadi intinya berjalan lancar dan sejauh ini hasilnya baik,” kata Retno usai rapat terbatas secara virtual, yang dipimpin Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta, pada 28 September 2020 seperti yang dilansir beritakbb.com dalam artikel berjudul "Alhamdulilllah, Uji Klinis fase III vaksin Covid-19 berjalan lancar, vaksin tengah diprodiksi massal".

Retno menjelaskan tim dari Sinovac Biotech, perusahaan farmasi asal China, telah meninjau langsung pelaksanaan uji klinis fase III vaksin di Bandung. Delegasi dari Sinovac juga datang ke beberapa lokasi di Bandung untuk meninjau tempat produksi vaksin di lingkungan Bio Farma.

Baca Juga: Erick Tohir Nggak Happy jadi Menteri, Gaji Nombok dan Teman Berguguran

"Pada tanggal 20-24 September tim ahli Sinovac telah visitasi ke bandung, untuk tinjau production site vaksin Bio Farma dan sekaligus observasi pelaksanaan uji klinis fase III yang tengah dilakukan di Bandung dan sekitarnya,” ujarnya.

Retno mengatakan Bio Farma menyiapkan dua gedung untuk produksi vaksin Sinovac dan produksi kandidat vaksin lainnya. Dua gedung produsksi vaksin itu berada di Bandung.

"Delegasi Sinovac secara khusus mengunjungi gedung nomor 21 dan 43. Gedung No.21 akan digunakan untuk produksi vaksin Sinovac, sementara 43 untuk site production atas vaksin kandidat yang melalui mekanisme multilateral, dan kandidat vaksin-vaksin lainnya," ujarnya.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor farmasi itu juga telah meningkatkan kapasitas produksi vaksin menjadi 250 juta dosis dari 100 juta dosis. Selanjutnya, kata Retno, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI juga akan mengunjungi fasilitas Sinovac di Beijing, China, untuk meninjau tempat pengembangan vaksin tersebut.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Tahap 1- 4 : Belum Pernah Dapat? IniCara Lapor Online agar Cair


“Ini bagian dari kehati-hatian dalam mempersiapkan vaksin yang digunakan di Indonesia,” ujarnya.

Uji klinis III vaksin Sinovac telah dimulai sejak Agustus 2020 dengan melibatkan 1.620 relawan. Jika uji klinis vaksin ini berhasil, dan hasilnya dinyatakan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), maka vaksin bisa diproduksi dan diedarkan secara massal.

Hingga berita ini disiarkan, belum ada pihak yang menjelaskan tentang harga jual vaksin ini di masyarakat Indonesia.***

Editor: Vina

Sumber: BeritaKBB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x