Lama Tak Muncul, Menkes Terawan Akhirnya Bicara Soal Atasi Bahaya Penyebaran Covid-19

- 4 Oktober 2020, 11:45 WIB
Terawan akhirnya bicara setelah lama menghilang
Terawan akhirnya bicara setelah lama menghilang /Vina/Instagram @catatanterawan

Klikseleb.com - Meskipun jarang terlihat di ruang publik, nama Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto sering menjadi perbincangan.

Sebelum menjadi Menkes, nama Mayjen TNI Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) sudah dikenal karena menemukan metode baru untuk meyembuhkan penderita stroke.

Metode yang biasa disebut brain flushing atau cuci otak tertuang dalam disertasinya yang ia sertakan dalam studi doktoratnya di Universitas Hassanuddin.

Dalam pengalamannya mempraktekkan metode cuci otak, pasien stroke bisa sembuh 4-5 jam pasca operasi. Metode temuan Terawan ini juga diterapkan di Jerman dengan nama paten "Terawan Theory".

Baca Juga: Akhirnya Ketahuan, Intip Obrolan Maia Estianty dan Ahmad Dhani Pasca Cerai

Kehebatan Terawan di dunia medis tak perlu diragukan lagi. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, tak dapat dihindari bagaimana kehebatan Menkes Terawan dalam menghadapi wabah, akan menjadi pertanyaan yang ingin diketahui banyak pihak, sehingga keberadaan Terawan selalu menjadi sorotan.

Belakangan ini nama Menkes Terawan kembali mencuat bukan terkait karena sepak terjangnya dalam dunia medis.

Hal itu bermula ketika Terawan tak menghadiri undangan Najwa Shihab untuk menjelaskan persoal terkait masalah-masalah Covid-19 di Tanah Air.

Namun, Terawan tak kunjung datang hingga membuat Najwa Shihab bermonolog dengan kursi kosong.

Baru-baru ini, Terawan menyebut bahwa pers memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang baik serta benar di masa-masa pandemi virus corona baru (Covid-19) ini.

Pernyataan Terawan disampaikan saat mendapat kunjungan dari pengurus Ketua Umum dan Sekjen Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S. Depari serta Mirza Zulhadi pada Jumat, 2 Oktober 2020 kemarin.

Baca Juga: Kepala Staf Gedung Putih: Tanda Vital Presiden Mengkhawatirkan

Dalam artikel berjudul "Usai Jadi Sorotan Gegara Kursi Kosong, Menkes Terawan Minta Pers Tak Buat Gaduh saat Pandemi" yang dimuat di Pikiran Rakyat, Ketua Panitia Pelaksana HPN 2021 Auri Jaya, Ketua Mappilu PWI Suprapto Sastro Atmojo, Wakil Bendahara Umum Dar Edi Yoga dan Humas Mercys Charles Loho, juga ikut hadir.

"Media adalah pahlawan bangsa seperti di masa pandemi ini, di saat bangsa membutuhkan pikiran dan tenaga mereka untuk mengatasi penyebaran Covid-19," jelas Terawan.

Terawan menjelaskan bahwa wartawan dibutuhkan untuk menangkal hoaks dan berita menyesatkan, sehingga dinilai penting dalam membantu upaya pemerintah.

Wakil Ketua Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tersebut juga mengatakan pers adalah pahlawan.

Dirinya juga mencontohkan salah satu keberhasilan pemerintah di negara lain dalam menekan laju pandemi dipengaruhi oleh para pelaku jurnalistik yang selalu memberitakan positif perkembangan Covid-19.

Baca Juga: Raih Gelar Doktor Manajemen, Sandiaga Uno Lulus dengan Predikat Cum Laude

"Pers punya peran yang signifikan dalam rangka menghambat laju corona, tentu dengan memberitakan kabar yang benar tentang pandemi. Kita ambil contoh Keberhasilan beberapa negara di luar seperti Singapura dan negara lain berkat pers yang membela Negaranya lewat pemberitaan yang benar pandemi bisa dilawan. Bukan malah memperkeruh dan membuat gaduh" lanjutnya.

Dalam pertemuan tersebut, Terawan juga mengatakan akan hadir dalam diskusi Mappilu PWI yang dilaksanakan jelang Pilkada Serentak 9 Desember.

Atal S. Depari mengatakan, para wartawan siap membantu pemerintah untuk menangani penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Gempar Video Emak-Emak Ngamuk Biaya Wisuda Online Anak Mahal

Sebelumnya Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo menuturkan bahwa sebanyak 5.800 wartawan di seluruh Indonesia akan ikut dilibatkan dalam upaya perang melawan Covid-19. Mereka akan bertugas dalam penyampaian pesan positif dan faktual terkait perubahan perilaku.

"Satgas bersama PWI kerja sama untuk pelibatan 5.800 wartawan dari seluruh provinsi dari Aceh sampai Papua," kata Doni, dalam Webinar Mappilu PWI pada Kamis, 1 Oktober 2020 lalu.***

Disclaimer: Artikel ini merupakan hasil kerja sama dengan Warta Ekonomi. Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

Editor: Vina

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah