Klikseleb.com - Salah satu game terpopuler sekarang ini adalah Among Us. Klikers yang hobi main game pasti tidak asing lagi ya.
Game ini memang sangat banyak disukai mungkin karena berkat mekanisme sederhana serta gameplay yang ringan.
Dengan masa PSBB dan kondisi pandemi seperti sekarang memang perlu banyak pilihan hiburan untuk mengisi waktu saat di rumah.
Bermain game menjadi salah satu cara yang populer. Game Among Us ini bisa diunduh di Google Play.
Di Google Play, game besutan studio Innersloth ini sudah diunduh oleh pengguna gawai Android lebih dari 100 juta kali.
Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul “Suka Main Among Us? Hati-hati, Bisa Jadi yang Kamu Mainkan Game Impostor Berisi Banking Trojan”, kepopuleran ini ternyata dimanfaatkan oleh beberapa pihak tak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Jumat 27 November 2020: Al dan Andin Berpelukan Erat, Bersiap Punya Aladin?
Baca Juga: Heboh! Raffi Bahas Arya Saloka dan Amanda Manopo Cinlok, Billy Syahputra Sampe Nangis dan Bilang Ini
Awas Aplikasi Impostor
Perusahaan yang bergerak di bidang perlindungan aplikasi, Promon dan Wultra, beru-baru ini menemukan puluhan aplikasi 'sus' atau mencurigakan yang terkait dengan game Among Us.
Ada lebih dari 60 aplikasi Among Us palsu yang dibuat oleh 9 orang, dan telah didistribusikan lewat toko aplikasi pihak ketiga dan situs-situs tak resmi.
Lebih dari 75 persen dari aplikasi palsu yang ditemukan, telah dikemas ulang dengan kode-kode membahayakan yang mengubah game Among Us menjadi sarang adware.
Parahnya, ada beberapa aplikasi palsu dibekali malware yang lebih berbahaya, seperti banking trojan yang berisiko menyerang pengguna m-banking di gawai.
Baca Juga: Gak Sabar! 8 Drakor Baru yang Rilis di Desember 2020: True Beauty, City Couple's Way Of Love dll
Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat 27 November 2020 Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces dan Cancer
Dikutip dari Tech Radar, CEO Promon Tom Lysemose Hansen meminta agar para pemain Among Us dapat berhati-hati dengan aplikasi palsu ini.
Menurutnya, para pelaku kejahatan cyber akan selalu mengamati tren aplikasi dan game populer yang menjadi target mereka selanjutnya.
"Penjahat cyber atau lebih tepatnya desainer malware, sangat memerhatian naik turunnya tren game untuk menentukan target mereka. Kali ini, game ini (Among Us, red) sangat populer di kalangan anak-anak muda," kata Tom dalam rilisnya.
Anak-anak muda yang belum tahu itu, kata Tom, bisa saja mengunduh aplikasi palsu dan mengiranya aplikasi resmi.
Baca Juga: Kisah Sedih di Pagi Hari, Meghan Markle Rasakan Keram Perut Hingga Alami Keguguran
Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Jumat 27 November 2020, Pagi-Pagi Ambyar Raffi Ahmad dan Kembaran Dimas Ahmad
"Terutama mereka yang mengunduh aplikasi yang telah dimodifikasi (mods), maps, skin, dan resource pack tanpa berpikir ulang," katanya lagi.
Bagi Anda yang ingin bermain Among Us dengan aman, sebaiknya mengunduh dari situs resmi, seperti App Store, Google Play, hingga Steam.***(Agil Hari Susanto/Pikiran Rakyat)