BAHAYA! Gempa Megathrust dan Tsunami Setinggi 20 Meter Bisa Terjadi Dalam Waktu Dekat

- 27 September 2020, 11:31 WIB
Ilustrasi terjadinya tsunami besar.
Ilustrasi terjadinya tsunami besar. /Tim Berita DIY 3/pikiran-rakyat.com

"Sistem yg dibangun tersebut dioperasikan dengan menggunakan Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligent (AI) untuk menghitung secara cepat parameter gempa bumi, magnitudo dan lokasi hiposenter gempa bumi, yang kemudian secara otomatis dg pemodelan matematis dapat dihitung (diestimasi) potensi kejadian tsunaminya," ucap Dwikorita pada Jumat 25 September 2020.

Sehingga, dapat disebarluaskan secara otomatis Info kejadian gempa bumi dan peringatan dini tsunami melalui BNPB, BPBD, Televisi, dan berbagai moda diseminasi informasi lainnya SMS, telepon atau fax, media sosial, aplikasi info BMKG.

Hal tersebut hanya membutuhkan waktu 3-5 menit setelah gempa terjadi di wilayah Selatan Jawa.

"Artinya, masih tersisa waktu sekitar 15-17 menit sebelum perkiraan datangnya gelombang tsunami untuk evakuasi," ucap dia.

Meski demikian, dia menegaskan adanya Riset dan Sistem Peringatan Dini tersebut belum cukup untuk benar-benar melindungi masyarakat dari ancaman bahaya tsunami. Harus tetap ada kesiapan masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam merespons Peringatan Dini tersebut secara cepat dan tepat, bahkan dalam menyiapkan sarana prasarana evakuasi.

"Selain itu, masyarakat harus terus diedukasi supaya semakin aware terhadap bahaya gempa dan tsunami yang ada di wilayahnya," kata Dwikorita.

Dwikorita pun memaparkan riset yang dilakukan merupakan multidisiplin data, ilmu, dan lintas instansi untuk mengkaji potensi gempa bumi terjadi di zona seismic gap pada sumber gempa Megathrust Selatan Jawa.

Tidak hanya itu, riset juga memodelkan dampak gempa bumi Megathrust tersebut berupa ketinggian gelombang tsunami di pantai selatan Jawa.

"Jadi pada area seismic gap di zona sumber gempa Megathrust ini dijadikan sebagai input dalam pemodelan tsunami dengan menggunakan beberapa skenario; skenario 1 jika hanya segmen Megathtust selatan Jawa Barat saja yang pecah," ucapnya.

Skenario 2 dilakukan jika hanya segmen Megatrust selatan Jawa Timur saja yang pecah, kemudian skenario terburuknya adalah jika kedua segmen ini pecah bersamaan bisa menghasilkan magnitudo Mw 9,1.

Halaman:

Editor: Tasia

Sumber: Portal Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x