Bioskop CGV Menayangkan 'The Swordsman', Film Korea Yang Dibintangi Joe Taslim, Berikut Sinopsisnya

- 31 Oktober 2020, 08:00 WIB
Joe taslim dalam trailer the swordsman
Joe taslim dalam trailer the swordsman /tangkapan layar youtube/EonTalk

Penglihatan Tae-yul setiap harinya semakin buruk karena cedera yang dialaminya, Lalu, Putrinya Tae-ok berusaha mencari pengobatan untuknya, namun malah berujung ke hal-hal yang tidak diharapkan.

Tae-ok tertangkap dan dibawa pergi oleh pedagang budak Gurutai (Joe Taslim). Dengan kondisi yang memprihatinkan, memaksa Tae-yul mengangkat pedangnya lagi untuk menyelamatkan putrinya.

Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com (PR) dari Antara, Joe Taslim yang memerankan tokoh Gurutai kerap menjadi mencuri perhatian dalam beberapa adegan. Gurutai yang tanpa ampun dan merupakan salah satu pendekar pedang yang sama hebatnya dengan Tae-yul, dapat memberikan bumbu tersendiri di dalam cerita.

Akting Joe Taslim di film Korea perdananya ini patut diapresiasi, tak hanya karena ia mampu membawakan karakter dengan Bahasa Korea, aura jahatnya sebagai Gurutai sangat terlihat dan mengintimidasi. Ditambah dengan raut wajah, ekspresi, serta aksi yang sudah tak diragukan lagi kepiawaiannya di kancah perfilman nasional maupun internasional.

Pembukaan film bisa dibilang cukup intens dengan aksi pedang yang diiringi petualangan Tae-yul melawan Gurutai dan pengikut-pengikutnya demi menyelamatkan sang anak pun disertai dengan pertarungan penuh aksi dan darah.

Sebagai informasi, film ini memiliki rating D-17, atau untuk penonton di atas 17 tahun, karena terdapat beberapa adegan yang cukup terbilang brutal. 

Meskipun memiliki banyak adegan pertarungan yang cantik secara visual dan intens secara emosional, penceritaannya sendiri masih dibilang kurang kuat untuk menyeimbangi adegan-adegan pertarungan tersebut.

The Swordsman memiliki banyak potongan cerita dan drama yang harus dikaitkan dan dijahit menjadi satu. Mulai dari hubungan ayah-anak, pertarungan batin Tae-yul untuk kembali menjadi pendekar, hingga drama politik kerajaan.

Terdapat pula beberapa adegan cuplikan masa lalu untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada audiens. Meski cukup disayangkan karena apa yang disampaikan di cuplikan flashback sebenarnya sudah cukup jelas di paruh pertama, namun bisa menjadi pengalaman menarik bagi penonton untuk menjahit hubungan dan keterikatan satu kisah dengan kisah lainnya.

Terlebih, banyak perpaduan antara aksi, visual, dan audio nan megah, yang tentu akan memanjakan penonton dan membuatnya bertahan menyaksikan film.

Halaman:

Editor: Tasia

Sumber: Qeluarga


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x