Pada moment itu, Aldebaran menyempatkan diri untuk meminta izin pergi, sekaligus menitipkan Andin dan anak - anak kepada anggota keluarga lainnya.
Keesokan harinya, semua keluarga Pondok Pelita, bersama Rendi dan Angga ikut mengantar Aldebaran ke bandara.
Senada dengan Aldebaran, Andin yang memakai pakaian serba hitam tidak melepaskan pandangan dari suaminya.
Di dalam mobil, Andin bergumam dalam hatinya, dirinya merasa bersyukur memiliki Aldebaran di dalam hidupnya.
Andin juga percaya bahwa Aldebaran akan menyayangi Reyna walaupun putrinya itu bukan darah dagingnya.
Sesampainya di Bandara, Mama Rosa dan semua yang hadir mengantar Aldebaran tidak mampu menahan air mata mereka yang turun.
Begitu juga dengan Andin, air matanya terus turun tanpa dirinya sadari.
Andin memeluk erat suaminya, seolah-olah tidak ada waktu lagi bagi dirinya bersama Aldebaran.
Namun, Aldebaran berjanji kepada Andin akan segera kembali setelah menuntaskan pekerjaannya di Amerika.