Network
Klikseleb.com- Berhasil lolos dari depresi menjadi titik balik kehidupan Melanie Chisholm.
Masih ingat Chisholm? Dia adalah salah satu personel girlband Spice Girls yang kondang di era 2000-an.
Chisholm dihantam depresi berkepanjangan. Redup popularitas disinyalir jadi pemicu sang penyanyi yang akrab disapa 'Sporty Spice' ini.
Beruntung, ia berhasil melewati masa-masa sulitnya itu. Chisholm pun bangkit dan masuk dapur rekaman lagi, menggarap single dan berharap bisa mendulang tenar di usia kepala empatnya.
Baca Juga: Belasan Anggota DPR Positif Covid-19 Pasca UU Cipta Kerja Disahkan, dr. Tirta Mengaku Siap Mati!
Baca Juga: Eddie Van Halen Pergi di Pelukan Cinta Pertamanya
Namun harapannya masih tersangkut di langit cita-cita. Singlenya 'Fearless' yang dirilis pada 16 September 2020, layu di pasaran.
Seperti dilansir independent.co.uk, Chisholm pun memilih pasrah dan tetap akan terus berkarya. Terlebih di situasi pandemi covid seperti sekarang ini, maka bersyukur adalah jalan keluar paling tepat baginya.
Bersamaan dengan depresi yang diidapnya, Chisholm juga dirongrong gangguan makan. Alhasil, tubuhnya menyusut dan ia pun seperti tak mengenali dirinya sendiri.
Sampai akhirnya, dokter yang mendampinginya memberikan support medis dan akhirnya Chisholm benar-benar terbebas dari siksaan kejiwaan.
Problema tersembunyi. Depresi yang menguntit Chisholm, panjang kisahnya. Bagai benang kusut namun pelahan bisa terurai.
Baca Juga: UU Cipta Kerja dan Potensi Pekerja Kontrak Selamanya, Benarkah Demikian?
Baca Juga: Pertama Kali Mudik ke Makassar Pasca Menikah, Meggy Wulandari Keliling Kampung Halaman Suami
Begini ceritanya, Chisholm adalah satu-satunya penyanyi di Spice Girls yang sangat pemalu. Ia makin tersekat dan rendah diri lantaran vokal sengaunya kerap diolok-olok.
Saat Spice Girls redup dari masa kejayaan, ia pun makin terpuruk dihantui ketakutannya sendiri. Alasannya, bagaimana mungkin ia menjadi penyanyi solo dan membuat rekaman jika vokalnya masih sengau?
Baca Juga: Heboh Insiden Matikan Mikrofon, Jane Shalimar: Kami Bersama Rakyat yang Tersakiti
Saat itulah, depresi fix melilit dirinya. Sampai akhirnya, orang-orang terdekatnya memberinya support untuk bangkit.
Dan, soal vokal sengau diabaikannya. Ia terus bernyanyi dan membuat karya dan akhirnya bisa diterima publik, meski berbeda takaran suksesnya.
Apa yang terjadi pada Chisholm adalah potret nyata kehidupan manusia, siapapun bisa mengalaminya. Bukankah kegagalan ibarat malam yang sirna di jelang pagi?
Dan, Chisholm adalah pagi yang menginspirasi.***
