5 Mitos Tentang Virus Corona Yang Beredar Selama Pandemi Covid-19

25 Oktober 2020, 08:30 WIB
UPDATE CORONA SUMBAR Jumat 16 Oktober 2020: ASTAGA! Hari Ini SUMBAR No.2 Tertinggi Kasus Positif. * /PIXABAY/Thor Deichmann

Klikseleb.com- Virus corona berawal dari Wuhan, Tiongkok dan sudah menyebar ke seluruh dunia sejak akhir tahun 2019 lalu. 

Di sekitar bulan Februari 2020 pun virus ini dikabarkan sudah masuk Indonesia.

Sejak itu, virus ini berhasil membuat masyarakat resah dengan angka pertambahan kasus yang hari makin besar. 

Namun selama pandemi ini juga ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat mengenai virus corona ini. 

Berikut 5 mitos yang beredar mengenai virus corona yang Klikseleb.com kumpulkan dari berbagai sumber :

Baca Juga: 9 Arahan Presiden Jokowi Soal Pandemi Covid-19

1. Virus ini hanya seperti flu namun lebih berat

Anggapan ini kurang bijak ya, Klikers.

Virus corona ini jauh lebih berbahaya dibanding virus influenza biasa, bisa dilihat dari jumlah korban covid-19 di dunia sampai hari ini. 

2. Angka kematian akibat virus corona rekayasa/dibesar-besarkan

Mengutip dari Pikiran-rakyat.com, per hari ini sudah ada sebanyak 1.148.638 pasien meninggal akibat Covid-19 di seluruh dunia. 

Angka tersebut lebih baik Klikers anggap benar terlepas dari banyaknya spekualasi yang beredar. Para ahli menyarankan kita untuk tidak kemudian menyepelekan virus ini, agar tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Simak Cuplikan Cerita Film 'Story Of Kale', Karya Anak Bangsa Yang Syuting Di Tengah Pandemi

3. Sinar matahari akan membunuh virus corona

Faktanya virus corona dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang bahkan ketika cuaca panas.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahkan dari bukti yang ada, virus dapat menular di semua area termasuk daerah dengan cuaca panas dan lembab. 

4. Cek dengan tahan napas 10 detik, jika bisa maka tidak ada virus corona 

Hal ini memang sempat disosialisasikan secara resmi oleh ahli kesehatan, namun ini bukan bukti mutlak apaka seseorang positif corona atau tidak.

Saat seseorang bisa menahan napas selama lebih dari 10 detik, bisa saja karena memang seseorang itu hanya memiliki gejala ringan atau tak bergejala

Untuk memastikan tetap perlu tes SWAB/PCR.

Baca Juga: Ada Masalah Saat Login www.depkop.go.id? Cek Caranya Agar Dapat Daftar Banpres UMKM Rp2,4 Juta

 5. Vitamin C bisa menghindarkan virus corona

Vitamin C benar dapat membantu meningkatkan imun tubuh.

Saat imun tubuh kita rendah maka akan mudah terkena infeksi termasuk virus corona. Kendati demikian tidak berarti konsumsi vitamin C menurunkan risiko infeksi.

Belum ada bukti yang jelas atau meyakinkan bahwa hal tersebut berhasil.***

Editor: Tasia

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler