"Waktu terus berputar. Rekonsiliasi Nasional dipandang sebagai salah satu langkah untuk merajut sejarah bangsa. Upaya itu sudah ada sejak era Presiden Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi. Tetapi memang tidak mudah, jika meletakkan rekonsiliasi pada satu catatan sejarah saja," tulis AHY.
Baca Juga: PENTING! Token Listrik Gratis dari PLN Sudah Bisa Diklaim, Bisa Lewat Whatsapp, Simak Caranya
Baca Juga: Pierre Tendean, Ajudan Tampan yang Gugur Karena Melindungi Jenderal Nasution dari PKI
Baca Juga: Apakah Propaganda? Simak Fakta Tentang Film Pengkhianatan G30S PKI
Menurutnya, kini rekonsiliasi harus dilakukan oleh semua elemen yang ada di Indonesia.
"Rekonsiliasi harus menjadi kehendak seluruh elemen bangsa. Termasuk para keluarga Ulama, aktivis dan masyarakat kita yang menjadi korban ketidakadilan dalam lintasan sejarah bangsa. #BersamaKitaKuatBersatuKitaBangkit," pungkasnya.
Saya ingat waktu kecil, orang-orang di kompleks Cijantung mengenal saya sbg Cucunya Pak Ageng (SEW). Kata mereka: Pak Ageng itu Penumpas PKI pic.twitter.com/90sH8TANMh— Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (@AgusYudhoyono) September 30, 2020
***