Kesepakatan Belum Terjalin, Nasib TikTok di Amerika Masih Suram

- 6 Oktober 2020, 17:41 WIB
Nasib TikTok di Amerika masih suram
Nasib TikTok di Amerika masih suram /

Klikseleb.com - TikTok merupakan aplikasi jaringan sosial dan platform video musik berdurasi pendek asal Tiongkok.

Aplikasi yang diluncurkan pada September 2016 oleh Zhang Yiming, pendiri Toutiao ini meraup sukses tak hanya di dalam negeri tirai bambu, namun juga sukses secara global.

Hingga saat ini, TikTok telah diunduh 200 juta lebih pengguna di seluruh dunia. Popularitas TikTok juga merambah ke negeri Paman Sam. Tercatat lebih dari 45,6 juta orang telah menginstalnya.

Baca Juga: Omnibus Law Disahkan di Tengah Wabah Pandemi, dr. Tirta 'Sentil' Anggota Dewan

Baca Juga: Krisdayanti Turut Mengesahkan RUU Cipta Kerja, Begini Penjelasan Soal Pro dan Kontra

Banyaknya warga yang menggunakan TikTok rupanya mengusik pemerintah Amerika. Dengan alasan khawatir kemungkinan terjadi penyalahgunaan 100 juta data pribadi warganya oleh Tiongkok, Presiden Donald Trump memerintahkan Departemen Perdagangan Amerika untuk melarang peredaran TikTok di Amerika.

Walaupun beberapa hari yang lalu, pihak TikTok memenangkan gugatan di pengadilan Amerika untuk membatalkan perintah penghapusan aplikasi dari google play store dan app store yang dikeluarkan pemerintah Amerika, namun nasib TikTok di Amerika masih suram.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dia akan menyimpan kesepakatan untuk meningkatkan kendali AS atas aplikasi TikTok Tiongkok, jika memungkinkan.

Namun, jika tidak ada kesepakatan maka dirinya akan memutuskan untuk memblokir. Demikian artikel yang ditulis oleh Media Pakuan berjudul "Donald Trump Berencana 'Gulingkan' TikTok Jika Tidak Ada Kesepakatan".

Trump mengatakan, dia telah memberikan persetujuan awal untuk rencana perusahaan Oracle dan Walmart, membeli saham di perusahaan AS untuk menjalankan TikTok.

Saat ini TikTok dimiliki oleh perusahaan Tiongkok Bytedance.

Baca Juga: Warganet Heboh! Irish Bella Copot Hijab?

Baca Juga: Najwa Shihab Dilaporkan Ke Polisi Perihal Wawancara Kursi Kosong, Siapa Pihak Yang Melaporkan?


Tetapi Trump juga menekankan bahwa dia dapat membatalkan kesepakatan itu, jika tidak memenuhi tuntutannya.

“Jika kita bisa menyimpannya, kita akan menyimpannya dan jika kita tidak bisa, kita akan memotongnya,” katanya.

“Kami harus memiliki keamanan total. Itu satu-satunya, yang sangat penting,”tambahnya.

Trump sebelumnya menjelaskan bahwa dia ingin perusahaan AS membeli TikTok, dengan alasan kekhawatiran.

Ia juga menuduh bahwa data pribadi 100 juta orang Amerika yang menggunakan aplikasi tersebut dapat diteruskan ke pemerintah Tiongkok.

ByteDance mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan memiliki 80 persen TikTok Global.

Dan untuk perusahaan AS yang baru dibuat akan memiliki sebagian besar operasi aplikasi di seluruh dunia.

ByteDance menambahkan TikTok Global akan menjadi anak perusahaannya.

Baca Juga: Resmi Bebas, Ini Hal Pertama yang akan Dilakukan Roy Kiyoshi

Perusahaan As Oracle dan walmart Inc telah mengambil kesepakatan saham di tiktok global sebesar 12,5 persen dan 7,5 persen.

Mereka juga menambahkan bahwa mayoritas kepemilikan TikTok, akan berada di tangan Amerika dan sebagian besar anggota dewan TikTok Global adalah warga negara AS.

Pihak perusahan AS tidak keberatan dengan persyaratan bahwa empat dari lima kursi dewan TikTok Global, ditempati oleh orang Amerika dan hanya satu yang disediakan untuk orang Tiongkok.

Departemen Perdagangan AS menunda larangan mengunduh aplikasi TikTok selama satu minggu, untuk memberi waktu kepada perusahaan, sehingga bisa menyelesaikan kesepakatan tersebut.

"Jika kami menemukan bahwa mereka tidak memiliki kendali penuh, maka kami tidak akan menyetujui kesepakatan itu," kata Trump.***

Editor: Vina


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah