Penting! Serupa Tapi Tak Sama, Inilah Cara Membedakan Covid-19 dan Influenza Versi dr. Tirta

- 29 Juli 2021, 14:30 WIB
Ispasien yang OTG dapat dilakukan isolasi Mandiri. dr Tirta mengatakan tidak hanya perlu banyak istirahat, tapi mengkonsumsi makanan berprotein
Ispasien yang OTG dapat dilakukan isolasi Mandiri. dr Tirta mengatakan tidak hanya perlu banyak istirahat, tapi mengkonsumsi makanan berprotein /Instagram/@dr.tirta

Klikseleb.com - Pandemi Covid-19 saat ini masih melanda sebagian besar negara di dunia, salah satunya di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, kasus Covid-19 semakin hari semakin meningkat hingga membuat rumah sakit penuh.

Tak hanya rumah sakit yang penuh, ketersediaan tabung oksigen dan ventilator pun kian langka akibat dari melonjaknya kasus Covid-19.

Untuk menekan laju peningkatan kasus Covid-19, pemerintah pun memberlakukan  program PPKM.

Tak hanya itu, program vaksin dan edukasi pun semakin gencar dilakukan oleh pemerintah terkait dengan Covid-19.

Baca Juga: Ifan Seventeen dan Citra Monica Sang Istri Gagal Bayi Tabung

Salah satu pihak yang sering turut membagikan edukasi seputar Covid-19 adalah dr. Tirta.

Belum lama ini, dr. Tirta membagikan cara membedakan antara Covid-19 dan influenza biasa.

Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul "Cara Membedakan Influenza dan Covid-19", dr. Tirta memberikan penjelasan terkait cara membedakan influenza dan Covid-19.

Informasi tersebut disampaikan dalam video Langkah Awal Jika Terkena Covid-19 yang diunggah di kanal Youtube pribadinya pada Senin, 26 Juli 2021.

“Buat kalian semua ini, satu, gejala awal terkena infeksi virus itu ada demam dan nyeri sendi, dinamakan flu like syndrome,” ujar dr. Tirta, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Tirta PengPengPeng, Selasa, 27 Juli 2021.

Baca Juga: Amanda Manopo Memutuskan Absen dari Sinetron Ikatan Cinta, Sementara atau Selamanya?

Secara gejala pada 3 hari awal, influenza dan Covid-19 memiliki gejala serupa dan tidak bisa dibedakan, sebab merupakan gejala awal virus masuk ke dalam tubuh.

“Entah itu virus influenza atau mungkin campak, amit-amit ya, atau mungkin flu covid, atau SARS, flu burung, gak ada yang tahu,” ucap dr. Tirta.

Dia menekankan bahwa gejala infeksi awal ketika ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh adalah flu like syndrome atau sindrom seperti flu.

“Di mana gejalanya adalah trias demam antara 37,8-38,5 jarang sampai 39, kalau 39 itu dia infeksinya sudah sistemik banget.

Nyeri sendi, pegel linu, terutama sendi-sendi besar yaitu sendi kubiti, patela ini lutut, engkel, wah pegel parah,” tutur dr. Tirta.

Baca Juga: Akidi Tio Donasi Tunai Rp2 Triliun, Kapolda Sumsel Sampai Rencanakan Rekening Khusus

Kemudian, gejala ketiga yang terjadi pada tiga hari pertama infeksi virus di dalam tubuh adalah mual.

“Terus ketiga mual, jadi mual ini itu karena reseptor virus ini juga ada di lambung,” kata dr. Tirta.

Untuk mengobati gejala-gejala tersebut, dia menyarankan untuk mengonsumsi Paracetamol 500mg atau Sumagesic 650mg maksimal tiga sampai empat kali sehari.

“Nah, titiknya itu di hari keempat sampai keenam, ini baru kebedain. Kalau influenza, dia cenderung pilek, walaupun tidak semuanya ya,” ujar dr. Tirta.

Dia menegaskan bahwa rata-rata, orang yang terkena influenza akan mengalami pilek disertai bersin yang luar biasa.

Baca Juga: Andika Babang Tamvan Tunangan dengan Wanita Berhijab, Namanya Reni

“Kalau Covid, hari keempat sampai enam itu batuk sama nyeri telen. Sudah beda bos, influenza juga batuk tapi berdahak dan bisa keluar,” kata dr. Tirta.

Dia menambahkan bahwa gejala batuk pada Covid-19 terasa kering akibat dahak yang tersangkut, sehingga terus terjadi batuk karena ingin mengeluarkan dahak tersebut.

“Empat sampai enam, itu kalau kamu swab antigen, kedetek. Kalau orang pilek, saya pernah pilek berkali-kali, diswab antigen negatif, PCR pun negatif, karena bukan covid,” ucap dr. Tirta.

Dia menuturkan bahwa jika seseorang telah terkonfirmasi pilek dan influenza, pengobatannya bisa dilakukan lebih mudah karena obat-obatannya bisa didapatkan dengan mudah.

“Nah kalau kamu kena yang Covid, ini gejala utamanya adalah nyeri telan, batuk, dan mulai muncul anosmia (tidak bisa mencium bau-bauan), augesia (tidak bisa mengecap indra asin dan indra manis), dan yang terakhir parosmia (rasanya bau busuk atau bau gosong terus),” tutur dr. Tirta.

Baca Juga: Irwan Mussry Suami Maia Estianty Bujuk Dul Jaelani Tinggal di Amerika, Menolak Karena Tak Bisa Jauh dari Tissa

Gejala-gejala tersebut terjadi, karena adanya blokade akibat sel radang yang melawan virus di reseptor nomor 2.

“Kalau treatment-nya covid, dia batuk berat tapi mau ngeluarin dahak gak bisa, maka orang lebih sering batuk kering. Makanya dikasih Acetylcysteine atau bisa juga OBH item, atau Ambroxol itu juga bisa, itu mengencerkan dahak sehingga bisa dikeluarkan,” kata dr. Tirta.

Gejala yang disebutkan tersebut telah masuk gejala ringan Covid-19, yakni demam, nyeri sendi, dan anosmia yang bisa bertahan sampai 3 minggu.

Akan tetapi, dia menekankan bahwa anosmia bukanlah faktor utama penularan, karena faktor utama penularan adalah demam dan batuk. Sebab, demam merupakan tanda bahwa infeksi virus aktif.

“Nah di hari empat-enam ini, mulai dikasih Acetylcysteine dan wajib bed rest toral. Kalau influenza dia gejalanya pilek, nyeri telan juga, tapi batuknya berdahak.

Baca Juga: Raffi Ahmad Hingga Rachel Vennya Angkat Poster untuk 28 Juli 2021, Kenapa?

Ini semuanya isoman, supaya energi tubuh difokuskan untuk mengurus covid,” tutur dr. Tirta.

Oleh karena itu, seseorang yang terinfeksi Covid-19 akan merasakan tubuh yang lemas, karena energi tersita di limfosit untuk ‘menghajar’ virus corona yang ada di dalam tubuh.

“Makanya di hari 4-6 ini selain obat-obatan perlu intek nutrisi dan cairan yang cukup.

Kalau sampai kamu gak minum air yang cukup, kamu bisa dehidrasi karena energimu habis untuk ngurusi si Covid ini. Kalau nutrisimu gak cukup, susah,” kata dr. Tirta.***(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Editor: Marqiazy Noverta Sri Putri

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x