Vaksin Covid-19 Kabarnya Sudah Dijual di China dengan Harga Rp885 Ribu, Kapan di Indonesia?

- 18 Oktober 2020, 20:37 WIB
Vaksin virus corona. (Antara)
Vaksin virus corona. (Antara) /

Klikseleb.com- Dunia masih dalam masa pandemic Covid-19 sejak virus corona ini mulai merebak di Wuhan, China dan menyebar ke seluruh dunia di akhir tahun 2019.

Angka kasus Covid-19 di dunia pun masih terus bertambah, begitu pula di Indonesia.

Tercatat di Indonesia sendiri per hari ini, Minggu 18 Oktober 2020 angka kasus positif Covid-19 adalah sebesar 361.867.

Angka pasien sembuh mencapai 285.324 orang dan jumlah kasus meninggal dunia mencapai 12.511 jiwa.

Tentu angka yang masih sangat meresahkan masyarakat.

Masyarakat Indonesia masih menanti produksi vaksin dan obat covid-19, guna mengehentikan pandemic corona ini.

Baca Juga: Spoiler Drakor Start Up! Transformasi Nam Joo Hyuk membuat Suzy Terpana

Baca Juga: UPDATE! Daftar Harga HP Samsung Oktober 2020 Termasuk Samsung Flip

Diberitakan bahwa vaksin Covid-19 memang sedang dalam pengembangan oleh Sinovac di Beijing, China dan Bio Farma di Indonesia.

Dilansir dari Zona Jakarta dalam aritikel berjudul “China Sudah Mulai Jual Vaksin Covid-19 dengan Harga Rp885 Ribu, Bagaimana dengan Indonesia?,sebuah kota di China sudah mulai menjual vaksin Covid-19 eksperimental Sinovac Biotech kepada para pekerja penting dan kelompok berisiko tinggi.

Vaksin Sinovac ini dijual seharaga 60 dolar AS atau sekitar Rp885.000.

Meski otoritas China sendiri saat ini belum merilis rincian harga resmi untuk vaksin Covid-19 potensial.

Namun ratusan ribu orang telah diberikan vaksin eksperimantal dalam uji coba tahap akhir sebagai bagian dari program inokulasi darurat yang telah berlangsung sejak Juli lalu.

Hingga saat ini pun masih belum jelas, apakah harga vaksin Covid-19 yang dipasarkan di Jiaxing merupakan harga asli atau sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah China.

Vaksin Sinovac sendiri saat ini masih dalam tahap uji coba akhir di Brazil, Indonesia dan Turki.

Perusahaan juga mengatakan jika analisis akhir yang bersifat sementara baru bisa dilakukan paling cepat pada November mendatang.

Baca Juga: Mengenal Sansung Galaxy Fold, dan Samsung Flip, Smartphone Masa Depan Berdesain Ponsel Lipat

Baca Juga: MALAM INI! Link Live Streaming MotoGP Aragon Dan Jadwal MotoGP 2020

Bio Farma selaku perusahaan asal Indonesia yang telah meneken kontrak untuk 40 juta dosis Sinovac mengatakan akan menjual vaksin Covid-19 ini dengan harga Rp200 Ribu per dosis.

China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) mengatakan pada Agustus bahwa kandidat vaksin yang dikembangkan oleh satu unit mungkin berharga tidak lebih dari 1.000 yuan sekitar Rp2.2 juta untuk dua suntikan.

Seorang pejabat di Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, bagaimanapun harganya akan lebih rendah.

Sebelumnya diberitakan jika Indonesia akan dijadwalkan akan segera menerima vaksin Covid-19 pada November 2020 mendatang.

Untuk memperoleh vaksin tersebut bukanlah hal yang mudah bagi pemerintah Indonesia.

Menteri Luar Negeri RI, Retno L. P. Marsudi mengungkapkan, bahwa terdapat tiga cara Indonesia agar memperoleh vaksin corona jenis baru itu.

 Baca Juga: 10 Keuntungan Olahraga di Pagi Hari, Salah Satunya Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan

Baca Juga: Tips Memilih Produk Eksfoliasi Untuk Tiap Jenis Kuit

Cara yang pertama melalui langkah multilateral, kedua melalui langkah diplomasi bilateral, dan yang terakhir dengan cara produksi mandiri.

Selain itu, Direktur Kerja Sama Multilateral Kemlu Febrian A Ruddyard juga menyatakan, bahwa vaksin adalah game changer.

Ia mengungkapkan Indonesia saat ini mendapatkan kepastian vaksin dari kerja sama multilateral Covax sebesar 20 persen.

Oleh karena itu berbagai upaya kata Febrian dilakukan Indonesia untuk memenuhi kapasitas vaksin lainnya.

Sebagai contoh beberapa waktu lalu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Menteri BUMN Erick Tohir berkunjung ke Inggris untuk menjajaki kerja sama penyediaan vaksin.

Lebih lanjut dia mengungkapkan selama ini Indonesia sudah berupaya tidak hanya soal bagaimana vaksin bisa diperoleh masyarakat namun juga memastikan vaksin nantinya aman untuk diberikan.

 Baca Juga: 3 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Search, Drakor Dengan Rating Tertinggi Saat Ini

Baca Juga: Drakor Start Up Tayang Perdana Hari Ini, Saksikan Cerita Bae Suzy dan Nam Joo Hyuk Meraih Mimpi

"Kalau bicara diplomasi vaksin ada tiga cara kita coba, pertama multilateral berdasarkan negosiasi di WHO digaransi dpt 20 persen dari seluruh total populasi," ucapnya dalam sebuah media gathering yang digelar virtual, Jumat (16/10/2020).

Nantinya vaksin yang berasal dari kerja sama multilateral itu kata Febrian akan Indonesia dapatkan dengan harga yang jauh lebih murah.

"20 persen ini termasuk negara yang mendapat advanced market commitment, artinya kita dapat harga yang subsidi, lebih murah dari kelompok negara lain yang dianggap sudah memiliki kemampuan ekonomi yang lebih besar, kita masih dikategorikan middle lower income country jadi masih bisa disubsidi," tuturnya.

Pandemi corona masih terus berkecamuk hingga saat ini, beberapa negara terus berlomba untuk mencari cara keluar, salah satunya ialah mendapatkan atau membuat vaksin sendiri.

Indonesia paling baru telah berhasil mengikat kesepakatan dengan perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca, untuk penyediaan 100 juta vaksin virus coronavaksin tersebut nantinya juga dijanjikan akan dikirim pada awal 2021 mendatang.

Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo, Membeberkan 3 Kunci Untuk Selamat dari Virus Corona

Baca Juga: Bekasi Gercep Mengajukan Diri Untuk Segera Vaksin Virus Corona

"Sebagai sesama negara dewan keamanan PBB kita (Inggris dan Indonesia) sepakat untuk terus mengarusutamakan multilateralisme. Kita juga sepakat memperkuat kerja sama pengelolaan vaksin Covid-19," kata Retno dalam jumpa pers daring, Rabu (14/10).

Retno menyatakan kesepakatan itu dicapai setelah dia dan Menteri BUMN, Erick Thohir, melawat ke Inggris. Pertemuan dengan jajaran pimpinan AstraZeneca, kata Retno, berjalan dengan baik.

"Pihak AZ sambut baik permintaan tersebut. Pengiriman pertama diharapkan dapat dilakukan pada semester pertama tahun 2021 dan akan dilakukan secara bertahap," ucapnya.

Baca Juga: Vaksin Corona Akan Didistribusikan Bulan Depan, RIdwan Kamil Ingin Depok Jadi Yang Pertama Dapat

Di sisi lain Retno mengungkapkan bahwa perusahaan itu tertarik kerjasama dan kolaborasi strategis jangka panjang dengan Indonesia. Pertemuan itu pun telah ditutup dengan sebuah kesepakatan. ***

Editor: Tasia

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah