Potensi Tsunami Besar Menghantam Pulau Jawa, Begini Penjelasan BMKG

- 26 September 2020, 11:43 WIB
/

Klikseleb - Belum lama ini masyarakat Indonesia dikejutkan dengan hasil riset yang dikeluarkan oleh para ahli kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB)

Hasil riset ahli kebumian ITB tentang potensi terjadinya gempa kuat di zona megathrust dan potensi tsunami besar di pantai selatan Jawa.

Menggunakan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang rekam jejak terjadinya bencana di laut selatan Jawa, para ahli ITB tersebut membuat permodelan skenario kebencanaan yang kemudian memperkirakan potensi terjadinya tsunami dengan ketinggian tsunami dapat mencapai 20 meter selatan Jawa Barat dan 12 meter selatan Jawa Timur.

Baca Juga: Bayang-bayang Penularan Covid-19 di Tengah Pesta Demokrasi, Tim Medis Mencak-mencak

Baca Juga: Indonesia Masuk Jurang Resesi, Nilai Tukar Rupiah Semakin Mengkhawatirkan

Hasil riset ini menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal di pesisir pantai selatan Jawa.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, berpendapat bahwa telah terjadi salah pengertian di masyarakat tentang hasil riset tersebut, menyebabkan keresahan akan terjadinya tsunami besar dalam waktu dekat.

"Informasi potensi ini bergulir cepat menjadi sebuah berita yang menarik. Masyarakat awam pun menduga seolah dalam waktu dekat di selatan Pulau Jawa akan terjadi gempa dahsyat, padahal tidak demikian," kata Daryono dalam keterangan resminya, Jumat, 26 September 2020, seperti dalam artikel berjudul "Ramai Soal Riset Potensi Tsunami 20 Meter di Pulau Jawa, BMKG Angkat Bicara" yang dilansir dari FIXINDONESIA.COM.

Ia juga menambahkan bahwa hasil riset ITB seharusnya dapat mendorong seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah agar lebih memerhatikan upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami.

Baca Juga: BLACKPINK dan PUBG Resmi Kolaborasi, Lagu How You Like That Jadi Latar Musik

Akan tetapi masyarakat saat ini justru terfokus membahas tentang kemungkinan dampak buruk dari gempa yang berujung tsunami besar tersebut.

"Masyarakat harus terus meningkatkan kemampuan dalam memahami cara evakuasi ketika terjadi bencana seperti gempa dan tsunami," ujarnya.

Daryono juga mengatakan perlu upaya serius untuk mendukung dan memperkuat penerapan infrastruktur bangunan anti gempa.

Baca Juga: Sandra Dewi Artis Terkenal, Harvey Moeis Sempat Menolak Sebelum Menikah

Permodelan skenario kebencanaan dalam riset ITB tersebut menurutnya merupakan sebuah gambaran terburuk dari potensi-potensi bencana alam. Hal ini diapresiasi oleh pihak BMKG.

"Skenario model yang dihasilkan merupakan gambaran terburuk (worst case), dan ini dapat dijadikan acuan kita dalam upaya mitigasi guna mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami," tambah Daryono.***

Editor: Vina

Sumber: Fix Indonesia PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x