Ternyata Ada Sejarah Kelam di Balik Momen Belanja Black Friday, Simak Ceritanya

- 27 November 2020, 20:46 WIB
Ilustrasi Black Friday. /Pixabay/ElisaRiva
Ilustrasi Black Friday. /Pixabay/ElisaRiva /

Baca Juga: Heboh! Raffi Bahas Arya Saloka dan Amanda Manopo Cinlok, Billy Syahputra Sampe Nangis dan Bilang Ini

Yakni saat polisi di kota Philadelphia, kota terbesar di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat, menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan kekacauan yang terjadi pada hari setelah perayaan Thanksgiving.

Saat itu gerombolan pembeli dan turis pinggiran kota membanjiri kota Philadelphia sebelum pertandingan sepak bola Angkatan Darat melawan Angkatan Laut diadakan pada itu.

Di hari sabtu setiap tahun, Polisi kota tersebut tak hanya tidak dapat mengambil cuti, tetapi mereka harus bekerja dalam shift ekstra panjang untuk menangani kerumunan dan lalu lintas tambahan.

Pengutil juga akan memanfaatkan hiruk pikuk di toko-toko untuk mendapatkan barang dagangan, dan hal itu menjadi masalah tambahan bagi pihak kepolisian.

Pada tahun 1961, istilah Black Friday telah menyebar di Philadelphia. Sebab para pedagang dan penguat kota tersebut tidak berhasil mengubahnya menjadi Big Friday, untuk menghilangkan konotasi negatif.

Baca Juga: Gak Sabar! 8 Drakor Baru yang Rilis di Desember 2020: True Beauty, City Couple's Way Of Love dll

Baca Juga: Gemas! Ini 5 Momen Romantis tapi Lucu Arya Saloka 'Al' dan Amanda Manopo 'Andin' di Ikatan Cinta

Namun, suatu saat di akhir 1980-an, pengecer menemukan cara untuk mengubah Black Friday menjadi sesuatu yang mencerminkan secara positif, untuk mereka dan pelanggan mereka.

Hasilnya adalah konsep liburan 'merah ke hitam' atau dari kerugian ke keuntungan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Halaman:

Editor: Tasia

Sumber: PR Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x