Apa Perbedaan Vaksin Covid-19 Sinovac, Pfizer-BioNTech, Moderna, AstraZeneca? Berikut Penjelasannya

- 18 Desember 2020, 09:14 WIB
Presiden Joko Widodo saat meninjau fasilitas kapasitas produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma, (11/8/2020).
Presiden Joko Widodo saat meninjau fasilitas kapasitas produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma, (11/8/2020). /Foto: Setpres/

Klikseleb.com - Harapan warga di dunia untuk sembuh dari Covid-19 sudah ada di depan mata.

Pasalnya, vaksin sudah ada dan mulai didistribusikan di sejumlah negara di dunia termasuk Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI mengizinkan enam jenis yang masuk, empat di antaranya ialah Sinovac, Pfizer-BioNTech, Moderna, dan AstraZeneca.

Namun sebelumnya, publik harus tahu apa perbedaan keempat vaksin Covid-19 yang sedang heboh itu.

Baca Juga: Akhirnya Adam Suseno Suami Inul Potong Kumis, Begini Penampakannya

Baca Juga: Laporan Terhadap Vicky Prasetyo Dihentikan Polisi, Angel Lelga Langsung Beri Reaksi Mengejutka

Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "Vaksin Covid-19 Sinovac, Pfizer-BioNTech, Moderna, dan AstraZeneca, Apa Bedanya?", berikut ulasannya.

1. Isi Vaksin

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BHF, Vaksin Sinovac berisikan virus-virus SARS-CoV-2 yang inaktif alias 'mati' untuk membangkitkan imun tubuh.

Virus-virus penyebab Covid-19 sebelumnya telah dimatikan oleh peneliti menggunakan zat kimia sehingga tidak membuat tubuh jatuh sakit.

Sementara itu, vaksin AstraZeneca-Oxford menggunakan adenovirus yang dilemahkan untuk menciptakan kekebalan tubuh menghadapi Covid-19.

Baca Juga: Mata Najwa Ungkap Luka-luka 6 Anggota FPI yang Tewas, Ditembak di Dada Hingga Alat Kelamin Bengkak

Baca Juga: Lama Disembunyikan Mama Rosa, Foto Andin dan Roy Ketahuan Juga, Bagaimana Reaksi Aldebaran?

Adapun, Moderna dan Pfizer-BioNTech menggunakan mRNA yang bisa mendorong sel tubuh memproduksi antigen untuk melawan Covid-19.

Penggunaan mRNA belum banyak digunakan untuk vaksin sehingga dianggap inovatif, namun bisa menimbulkan persoalan juga.

2. Dosis

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Sky News, masing-masing vaksin harus diberikan dalam dua dosis dengan jeda waktu yang berbeda agar imunitas tubuh terbentuk.

Pfizer-BioNTech membutuhkan jeda tiga pekan antarpenyuntikan vaksinnya.

Sedangkan, Moderna dan AstraZeneca-Oxford membutuhkan empat pekan jeda waktu antarvaksinasi.

Baca Juga: Siti Nurhaliza Ungkap Jenis Kelamin Calon anak Kedua dan Beri Bocoran Nama

Baca Juga: Teddy Pardiyana Dikabarkan Jual Aset Peninggalan Lina Jubaedah, Termasuk Rumah?

Untuk Sinovac, belum begitu jelas. Pasalnya, hasil uji klinis tahap III vaksin ini belum lengkap.

3. Efektivitas dan Kemanjuran

Data terakhir menunjukkan vaksin Pfizer-BioNTech berhasil menciptakan imunitas hingga 95 persen selama 28 hari penyuntikan pertama.

Bagi penduduk lansia, yakni yang berusia di atas 65 tahun, efektivitasnya mencapai 94 persen.

Sementara itu, hasil uji klinis Moderna menunjukkan efektivitas yang mencapai 94,5 persen, namun data masih bisa berubah karena pengujian masih terus dilakukan.

Vaksin AstraZeneca-Oxford efektif 62 persen pada penyuntikan pertama, kemudian naik menjadi 90 persen pada penyuntikan kedua.

Adapun Vaksin Sinovac, belum ada kejelasan dan kepastian lantaran uji klinis tahap III masih terus dijalankan.

Baca Juga: Digugat Cerai Istri Pertama, Kiwil: Gue Selesaikan Satu Per Satu

Baca Juga: Setelah Dikaruniai Putri, Momo Geisha Melahirkan Seorang Pangeran

4. Distribusi

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, vaksin Sinovac dan AstraZeneca-Oxford menjadi yang paling ramah dalam rantai distribusi dingin alias cold chain.

Kedua vaksin itu hanya butuh suhu minus 2 hingga 8 derajat Celsius untuk sampai ke tangan penerima.

Sementara itu, Moderna membutuhkan suhu minus 20 derajat Celsius dan Pfizer-BioNTech butuh suhu minus 75 derajat Celsius.

Inilah yang menjadi hambatan Indonesia mendapatkan vaksin Pfizer-BioNTech ataupun Moderna sebagaimana penuturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.***

Editor: Vina

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah