Susi Pudjiastuti Geram Pada Jokowi Perihal Garam

- 8 Oktober 2020, 07:00 WIB
Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti /

Klikseleb.com– Indonesia adalah negara tropis dan negara kelautan yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah.

Tidak hanya sumber daya alam yang ada di daratan seperti tanaman rempah-rempah, atau sumber daya alam seperti minyak dan batubara, namun juga yang ada di lautan Indonesia.

Wilayah Indonesia sebagain besar adalah laut, dan salah satu sumber daya alam yang ada di laut adalah garam.

Garam yang merupakan kebutuhan dasar dari setiap rumah tangga sebagai bumbu masakan, bahkan juga dipakai untuk bahan baku beberapa industri.

Sebagai negara kepulauan dengan wilayah laut yang luas di Indonesia, seharusnya dapat menjawab kebutuhan garam skala nasional.

Baca Juga: Trending! Ace Hardware Digugat Pailit

Baca Juga: Komentar Fadli Zon Tentang Najwa Shihab Dilaporkan Polisi : Demokrasi Macam Apa?

Dilansir dari PR Bandung Raya dalam artikelJokowi Impor Garam, Susi Pudjiastuti Geram!”, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam unggahan Instagram miliknya, Senin 5 oktober 2020 mengatakan bahwa masalah garam nasional disebabkan karena rendahnya produksi nasional Indonesia.

Hal ini membuat produksi garam nasional tidak cukup dan harus melakukan impor garam.

“Pertama, kualitas garam rakyat yang masih belum memenuhi standar untuk kebutuhan industri. Data per 22 September yang saya terima menyebutkan setidaknya masih 738.000 ton garam rakyat yang tidak terserap oleh industri kita”, ujar Jokowi.

Selain masalah produksi garam yang nilainya masih rendah yakni sekira dua ton per tahun tdak memenuhi standar kebutuhan industri.

Jokowi mengatakan bahwa hal ini tidak sesuai dengan kebutuhan, bahwa kebutuhan garam nasional sampai di angka dua juta ton pertahun maka Indonesia harus melakukan impor garam.

Terkait permasalahan garam nasional Jokowi menegaskan kepada jajarannya bahwa diperlukan pembenahan dan perbaikan kualitas secara merata.

Baca Juga: UU Cipta Kerja dan Potensi Pekerja Kontrak Selamanya, Benarkah Demikian?

Baca Juga: Mengulik Manfaat UU Cipta Kerja Bagi UMKM!

 “Kita lakukan pembenahan besar-besaran dari hulu sampai hilir”, ujar Presiden RI Jokowi.

Dengan mengurai beberapa permasalahan bahwa standar kualitas garam tidak memenuhi standar untuk kebutuhan industri dan harus melakukan impor membuat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga termasuk dalam kabinet Jokowi periode sebelumnya, Susi Pudjiastuti geram dengan mengkritik pemerintahan Jokowi.

Susi menegaskan bahwa hal ini selalu terulang sebab tidak ada keseriusan pemerintah dalam mengoptimalkan sektor garam nasional. Lebih lengkap Susi menuliskan kritik itu melalui akun Twitter miliknya sendiri pada 6 Oktober 2020.

“Impor garam industri tanpa kontrol & jor joran.. garam impor bocor ke pasar konsumsi .. akhirnya garam petani tidak ada yg beli,” ujarnya, dikutip dari cuitan @susipudjiastuti pada 6 Oktober 2020.

Baca Juga: Manfaat Jahe, Rempah Indonesia Yang Bisa Mencegah Kanker

Baca Juga: Cantik Alami : Manfaat Kunyit untuk Kulit dan Wajah

“Akhirnya mereka tidak bisa produksi lagi. Thn 2015, 2016, 2017 sd awal 2018 sebelum ada PP 9 thn 2018 harga garam mencapai Rp 2500 minimal Rp 1500 Face with open mouth and cold sweat Face with open mouth and cold sweat,” tutur mantan Menteri tersebut perihal masalah garam nasional.

Susi Pudjiastuti menegaskan bahwa jika pemerintah mengatur dengan baik tidak akan membuat rakyat menderita. Jika Impor terus menerus kemungkinan Petani Garam tidak akan bisa produksi lagi sebab daya beli masyarakat dialihkan kepada hasil Impor.***

Editor: Tasia

Sumber: Pikiran Rakyat Bandung Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah