Ferdinand Hutahaean, Siapa sih Politikus Yang Berani Hengkang Dari Partai Demokrat? Simak profilnya

- 12 Oktober 2020, 07:00 WIB
Ferdinand Hutahaean dan Agus Harimurti Yudhoyono Ketua Partai Demokrat
Ferdinand Hutahaean dan Agus Harimurti Yudhoyono Ketua Partai Demokrat /Instagram @ferdinand_hutahaean

Klikseleb.com- Pada Sidang Paripurna DPR Senin, 5 Oktober lalu, ada dua fraksi yang menolak pengesahakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Salah satu fraksi tersebut adalah Partai Demokrat.

Namun apakah semua anggota Partai Demokrat memang satu suara dengan partainya ini?

Ternyata tidak.

Ferdinand Hutahean adalah seorang politikus dari Partai Demokrat yang tidak satu suara dengan partainya.

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Ke Ridwan Kamil: Mundur Saja Sebagai Gubernur Jika Menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja

Baca Juga: PENTING! Beredar Link Daftar Kartu Prakerja Palsu, Situs Resmi Hanya di Prakerja.go.id

Ferdinand Hutahaean sendiri menyatakan mendukung pemerintah terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja sehingga ia memutuskan keluar dari Partai Demokrat.

Ia pun memutuskan untuk mundur dari partai politik yang selama ini ia dukung dan juga telah membesarkannya karena perbedaan pendapat soal Omnibus Law UU Cipta Kerja tersebut.

Partai Demokrat dalam pembahasan Omnibus Law UU Cipta Kerja menjadi salah satu penentang yang paling kuat, namun Ferdinand Hutahaean tidak sependapat.

Bagi banyak orang nama Ferdinand Hutahean masing asing di telinga, kiprahnya di dunia politik belum banyak diketahui masyarakat.

Siapakah politikus yang memutuskan hengkang dari Partai Demokrat ini?

Baca Juga: Tidak Sepenuhnya Merugikan: Manfaat Omnibus Law UU Cipta Kerja Bagi Nelayan dan Warga Kawasan Hutan

Baca Juga: Tentang PHK, Status Kerja dan Tenaga Kerja Asing : Perbedaan UU Ketenagakerjaan dengan Omnibus Law

Dilansir dari Pikiran-rakyat,com, berikut profil Ferdinand Hutahaean, politisi Partai Demokrat yang memutuskan mundur karena kisruh Omnibus Law UU Cipta Kerja.

  1. Sempat Jadi Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Ferdinand sempat menjadi Anggota Direktorat Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Kala itu, memang Ferdinand masih menjabat Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat.

  1. Sakit Hati karena Ani Yudhoyono Dihina Pendukung Prabowo

Di tengah perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Calon Legislatid 2019, Ferdinand membuat kontroversi karena menyatakan takkan lagi mendukung pasangan capres Prabowo-Sandi.

Pernyataan tersebut terlontar gara-gara serangan buzzer terhadap Ani Yudhoyono yang sedang sakit.

Peristiwa ini terjadi beberapa hari sebelum pengumuman hasil Pemilu. Partai Demokrat akhirnya mengklarifikasi ucapannya dengan menyatakan 'Demokrat tetap bersama 02, sampai nanti tanggal 22 Mei 2019'.

  1. Mencalonkan Diri Sebagai Calon Anggota DPR RI

Dalam waktu bersamaan, Ferdinand Hutahaean sendiri merupakan calon legislatif (caleg) dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat V yakni Kabupaten Bogor.

Sayangnya, Ferdinand gagal berangkat ke Senayan karena suaranya untuk duduk di kursi DPR RI masih kurang.

  1. Urus Perkara Pemilu 2019

Sebagai bagian dari Divisi Advokasi dan Hukum, Ferdinand mengurus gugatan pemilu Partai Demokrat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Ia membawa 70 perkara dari 23 provinsi untuk caleg DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

  1. Sempat Jadi Korban Peretasan Sebelum Pemilu 2019

Ferdinand Hutahaean sempat menjadi korban peretasan bersama sejumlah kader Demokrat tepat sebelum pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

Akun Twitternya di-hack kemudian sang peretas mengunggah beberapa gambar tidak senonoh dan tidak etis.

Baca Juga: Tinggal 2 Hari Lagi! Bantuan Uang Rp 2,5 Juta GRATIS dari Telkomsel, Simak Cara Dapatnya

Baca Juga: Ovi Dian, Presenter Terkaya Dengan Rumah Berlapangan Golf Hari Ini Menikah. Boy William Hadir.

  1. Posisi Demokrat Belum Jelas, Tawarkan Menteri pada Jokowi

Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinyatakan menang, Ferdinand pun menjadi salah satu yang paling depan mengajukan kader Partai Demokrat sebagai calon menteri.

Ia mengklaim kader-kader parpol berlambang segitiga itu punya 'kader muda yang memiliki kapasitas dan kapabilitas'.

  1. Pindah Jabatan menjadi Kabiro

Sebelum mundur, Ferdinand Hutahaean menjabat sebagai Kepala Biro (Kabiro) di bawah Departemen Energi, Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Partai Demokrat.

  1. Sebut KAMI Munafik hingga Kecewa pada Jokowi

Ferdinand menjadi salah seorang yang mendukung penundaan Pemilu serentak 2020 sehingga ia sangat kecewa pada Jokowi yang tetap mengadakannya pada 9 Desember 2020 mendatang.

Di sisi lain, ia sempat menyebut Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) munafik karena meskipun mereka mendukung penundaan, kelompok bari itu sering menggelar deklarasi dengan kerumunan orang.

Kendati kecewa, lewat cuitannya Ferdinand Hutahaean menyatakan pemerintah tetap berhak didukung, termasuk soal Omnibus Law UU Cipta Kerja.***

Editor: Tasia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah